Backpackingke Komodo dan Flores. by admin · May 6, 2020. This entry is part 1 of 2 in Ken D' Timothy on Short Solo Trip Bangkok - Pattaya, Thailand; hilda on Empat Langkah Mudah Membuat Visa Transit Srilanka; Archives. May 2020; April 2020; March 2020; December 2019; November 2019; October 2019;
Itinerary Thailand 5 hari 4 malam cuma 2 jutaan! Tulisan ini merupakan edisi rapi catatan perjalanan saya jalan-jalan ke Thailand sebelum pandemi. Berhubung sudah mulai banyak teman yang bertanya lagi tentang Itinerary Thailand, semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman untuk menyusun Itinerary liburan ke thailand selama 5 hari 4 malam dan mengunjungi dua kota besar di negara itu yaitu di Bangkok dan Pattaya! Baca Itinerary Liburan ke Jepang Ini merupakan lanjutan perjalanan setelah 3H 2M di Myamar, untuk biaya selama jalan-jalan di Bangkok dan Pattaya kurang lebih 2 jutaan selama 5H 4M tanpa tiket pesawat tentunya. Adapun rincian perjalanan dan biayanya sebagai berikut ini. Hilight ArtikelDay 1 Bangkok Grand Pallace, Wat PhoDay 2 Bangkok Madame Tussaud Bangkok, ChachutakDay 3 Jalan Jalan di PattayaDay 4 Keliling Pattaya Koh Larn & Sanctuary of TruthDay 5 Pattaya – Bangkok – Jakarta – Surabaya Day 1 Bangkok Grand Pallace, Wat Pho Hari pertama di Bangkok, aku jalan berenam aja ke Grand Pallace dan Wat Pho. Setelah itu jalan-jalan cantik ke terminal 21 buat makan. KegiatanBiayaPerjalanan dari Yangon ke Bangkok Air AsiaIDR Don Mueang – VX Fifty Hostel Tengah malam enggak ada kendaraan umum, 2 Taksi 1200 Bath dan Tol THB 100 THB 1300 dibagi bertujuh 185Nginep di VX Fifty Hostel 3 Malam DormIDR beli di SevelTHB 35 Main ke Grand Pallace Dari VX Fifty Hostel jalan kaki 700m ke BTS Station Naik BTS dari On Nut ke Saphin Taksin 42 Bath Naik Chao Phraya Express ke Tha Chang Cross River Ferry Pier 40 Bath sekali naik Jajan di sekitar Grand Pallace 50 Bath Tiket masuk Grand Pallace 500 Bath THB 632 Main ke Wat PhoTHB 100 Makan Malam di Terminal 21 Chao Phraya Express Tha Tien – Satron 40 BathBTS Saphin Taksin – Asok 42 BathTurun BTS Asok sudah sampai di Terminal 21. Food court ada di lantai 5. Top up voucher untuk beli makanan Makan Nasi Biryani 35 BathMinum Jus Nanas 15 Bath Pulangnya BTS Asok – On Nut 42 Bath THB 174 Jajan di Pasar Malam Jus ManggaTHB 20 Total 1 Bath = IDR 375 Day 2 Bangkok Madame Tussaud Bangkok, Chachutak Hari kedua di Bangkok aku jalan cuma berempat aja, karena setiap orang punya tujuan yang beda-beda jadi fleksibel aja sih buat jalannya. Nah, di hari kedua ini main ke Madam Tussaud Bangkok sama keliling Pasa Chachutak sampek capek 😀 KegiatanBiayaSarapan beli di Sevel Sarapan THB 35 Beli SIM Card Dtac Happy Tourism buat internetan THB 299 THB 234Main ke Madame Tussaud Bangkok Pre Book Online maksimal H – 24 Jam 425 Bath BTS On Nut ke BTS Mo Siam 42 Bath Jalan kaki dari BTS SIAM ke Siam Discovery. Madame Tussaud ada di lantai 6 THB 467Main ke Pasar Chachutak BTS Siam – Mo Chit 42 BathJajan Banana Pancake 40 Bath Makan Siang 80 Bath Makan Malam 250 Bath. Thai Massage 1 jam 150 Bath Pulangnya BTS Mo Chit – On Nut 42 Bath THB 604 Total THB Total THB 1 = IDR 375IDR Day 3 Jalan Jalan di Pattaya Sebenernya ada niatan buat ke budha lasser di hari ketiga ini, tapi gegara hostelnya super duper lambat waktu check in jam 2 kita harus nunggu sampai jam setengah 4 baru bisa check in. Mungkin baru dibersihkan kamarnya. Duh, not recomended deh kalau ke sini double bunk. Udah kesorean jadi males buat main ke tempat yang jaraknya lumayan jauh. Saya nggak merekomendasi tempat yang saya inapi waktu itu, mending kamu cari hostel pattaya bagus. Cuma menghabiskan malam di walking street yang banyak kelab kelab malam, sesekali dapat bonus lihat penari striptis di dalam bar yang telanjang dari jalan. Ada free trial dari kelab dengan membuka pintu depan sehingga orang bisa lihat ke dalam D. KegiatanBiayaSarapan beli di SevelTHB 35Berangkat ke Pattaya Dari VX Fifty Hostel cari taksi di depan penginapan Taksi ke Victory Monument 200 Bath / 4 = 50 Bath Pattaya Van 92 Bath THB 142 Hostel Asia Backpacker 2 Malam Not Recomended Jalan kaki dari pool ke penginapan sekitar 1 km Bisa naik Songtheaw, 10 Bath THB 500 Jalan Jalan Malam ke Walking Street Makan Malam di Halal Restaurant 60 Bath Naik Taksi 200 Bath dibagi berempat 50 Bath Jajan Street food 50 Bath THB 160 Sub TotalTHB 837Total IDR 1 THB = IDR 375IDR Day 4 Keliling Pattaya Koh Larn & Sanctuary of Truth Dimulai dengan menyebrang ke Koh Larn, trus jalan-jalan di pulau kecil yang cukup rame. Setelah itu main ke sanctuary of Truth. Apesnya, diperjalanan ban bocor dan harus ganti ban. Itu memakan waktu yang sangat banyak karena nyari bengkel buat ganti ban enggak nemu-nemu, bocornya pas di tengah kota D. Akhirnya udah terlalu sore untuk melanjutkan perjalanan tersebut. KegiatanBiayaSarapan beli di Sevel THB 35 Main ke Koh Larn Sewa Motor 200 Bath, dibagi dua jadi 100 Bath Naik Motor dari Penginapan ke Bali Hai Pier dan parkir motorPattaya – Koh Larn Ferry 30 Bath Jajan Es Krim 100 Bath Kirim Post Card 105 Bath Sonthaew di Koh Larn 20 Bath Makan siang di Koh Larn 120 Bath Ferry Koh Larn – Pattaya 30 Bath THB 505 Main ke Sanctuary of Truth Naik Motor dari Bali Hai Pier ke Sanctuary of Truth Google MapHTM 500 Bath. Beli tiket online lebih murahJus Mangga 60 Bath Ban bocor di perjalanan 180 Bath THB 740 Makan Malam Pakai KebabMakan malam beli kebab harganya 100 bath THB 100 Sub Total THB 1380 Total IDR 1THB = IDR375 IDR Day 5 Pattaya – Bangkok – Jakarta – Surabaya Hari kelima ini galau abis, mau berangkat ke Bangkok karena ada reschedule perjalanan malam hari sebelum keberangkatan. Bahkan kemarin sempat ada opsi buat nambah sehari di Bangkok karena reschedule. Akhirnya menelpon kantor air asia di Jakarta untuk bertanya tentang hal ini dan ternyata enggak ada masalah sih dengan reschedule karena kita belinya conecting flight. KegiatanBiayaSarapan beli di SevelTHB 35Pattaya – Don Mueang Airport Bangkok Dari hostel menuju ke Pattaya Van Pool oper songtheaw 2 kali 20 bathPattaya – Bangkok via Pattaya Van 92 BathVictory Monument – Don Mueang by Taxi 400 bath dibagi berempatMakan gratis gegara reschedule Air Asia kurang dari 24 jam sebelum penerbangan THB 232 Penerbangan Don Mueang DMK – Soekarno Hatta CGK -Surabaya SUBDapat snack lagi di CGK karena conecting flight delay IDR Sub TotalTHB 267Total IDR 1THB = IDR375 di total semua, itinerary thailand yang sudah saya jalankan ini tidak menghabiskan budget sampai 3 juta rupiah. Mungkin kamu juga bisa tiru itinerary Thailand yang sudah saya buat dan praktekkan ini, sehingga liburanmu di Thailand bisa lebih efisien baik dari segi perjalanan hingga budget.
Selama4 hari 3 malam Anda diajak berlibur ke Bangkok dengan biaya yang super hemat. Anda akan puas berbelanja disana dengan harga-harga barang yang cukup terjangkau. Detail Destinasi bisa berubah-ubah karena sifatnya adalah BACKPACKERAN by Whatsapp ke +62856 430 82000 Include: Tiket Pesawat, Kereta Kapal Bus dalam kota+Hotel
Kamu mau backpacker ke Bangkok dan Pattaya cuman bingung masalah budget? Bingung masalah itinerary, transportasi, tips, dan hal-hal lainnya? Nggak usah bingung, kalau kamu emang beneran niat mau pergi backpacker dengan budget yang minim, tentu aja bisa! Khusus buat kamu para backpacker, traveler, dan siapapun yang baca bog ini. Disini aku bakalan cerita tentang pengalaman backpacker ke Thailand, khususnya ke Bangkok dan Pattaya selengkap mungkin. Baca Juga Backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Hari ke 1 Harus Mulai dari Mana ya? Sumber Gambar Jadi, harus mulai dari mana ya? Pasti banyak orang bingung mau mulai dari mana buat bisa travelling ke luar negeri tanpa jasa travel. Jadi, apa aja sih yang musti kamu siapin sebelumnya? Mon maap nih, bukannya menggurui, ini tips dari aku pribadi sesuai pengalaman, hal-hal yang musti-wajib-harus kamu siapin dari jauh-jauhari adalaaaaah 1. Tiket pesawat PP cari yang promo 2. Hostel/hotel/penginapan dan sejenisnya 3. Transportasi di tempat tujuan pake apa? 4. Itenerary kasaran aja 5. Barang-barang yang krusial harus dibawa siapin koper, carrier,dll Sesimpel itu….. Lanjut aja detailnya aku jelasin disini 1. Tiket Pesawat ke Bangkok Sumber koleksi pribadi Untuk tiket pesawat, kamu bisa cari tiketnya dimana aja, sekarang kan udah banyak juga aplikasi-aplikasi travel yang nyediain tiket pesawat. Tentunya, cari yang promo! Jangan maksain beli tiket yang mahal-mahal atau pas harganya normal! Penerbangan paling murah ke Bangkok itu, setauku pake maskapai Thai Lion Air, sekali jalan harganya Rp sampai Rp nggak sampai sejuta. Kalau pake AirAsia, harganya sekitar Rp an kali ya. Kalau pake Garuda, tentunya lebih mahal lagi. Kamu bisa searching buat info lengkapnya. Kalau udah tau rata-rata harga tiketnya segitu, buat selanjutnya, target kamu adalaaaah cari tiket promo yang harganya lebih rendah! Kamu bisa cari di beberapa aplikasi travel, promo credit card, debit card, dan lain-lain. Awalnya, aku mau pake promo traveloka PayLater, kemaren aku dapet promo 50% untuk semua rute pesawat dan hotel. Tapi, aku dapet informasi harga tiket AirAsia yang lebih murah di beberapa jasa penjual tiket promo di Instagram. Aku beli tiket di Instagram chat via Line – transfer – dan hari itu juga aku udah dapet Booking Code nya dengan harga Rp buat PP ke Bangkok Don Mueang International Airport. Lumayan murah kan? Airport di Bangkok Jadi Bangkok itu punya dua bandar udara/airport Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi Suvarnabhumi International Airport dan Bandar Udara Internasional Don Mueang Don Mueang International Airport. Bedanya apa? Setauku, perbedaanya 1. Jarak dan tempat yang berbeda Jarak kedua bandara ini nggak deketan, alias jauh! Tapi, buat nyampe ke pusat kota Bangkok, jarak dari kedua bandara ini nggak begitu berbeda durasinya. 2. Transportasi ke pusat kota Bangkok Suvarnabhumi International Airport terintergrasi sama ARL Airport Rail Link sejenis MRT cuman khusus di airport, yang mana buat nyampe ke pusat kota Bangkok, kamu bisa pake ARL ini dengan waktu sekitar 30 menit. Terus, kalau di Don Mueang International Airport gimana? Memang nggak terintegrasi sama ARL, tapi kamu bisa naik bus kok disana. Hmm, gampangnya sekelas bus damri deh kalo di CGK Soekarno Hatta International Airport. Ribet dong pake bus? Sama sekali enggak! Aman banget dan busnya nyaman. Durasinya tentu bergantung sama kemacetan, ya sekitar 30-90 menit deh. 3. Rute penerbangan Setauku juga, Suvarnabhumi ngehandle semua rute penerbangan internasional. Sedangkan, Dong Mueang ngehandle internasional dan juga domestik. Maskapai yang mahal-mahal dari Indonesia juga landingnya di Suvarnabhumi, dimana yang kelas menengah kayak Lion, AirAsia itu landing di Don Mueang. Kasarannya, mungkin kalau di Yogyakarta itu mirip Stasiun Tugu sama Stasiun Lempuyangan mungkin ya. Hehehee. 2. Penginapan/Hotel/Hostel di Bangkok dan Pattaya Karena aku berlibur ala backpacker ke Bangkok dan Pattaya, udah harus-musti-wajib kalau cari penginapan/hotel/hostel yang murah bingits! Eits, perlu diingat murah banget belum tentu itu penginapan abal-abal dan jelek ya! Karena aku sendirian, aku lebih milih buat nginep di Hostel. Kenapa? Pertama, karena harganya murah dan lokasinya kebanyakan strategis; kedua, biar bisa berbaur sama backpacker dari berbagai negara lumayan skill Bahasa inggris meningkat; ketiga, biar ada dapur bersama/mesin cuci bersama jadi bisa self service disana kalo mau masak dan nyuci. Jadi, dalam waktu 7D6N backpacker ke Bangkok dan Pattaya ini, aku booking 4 hostel yang aku booking satu bulan sebelum. Saran aku, cari hostel jauh-jauh hari ya, biar harganya lebih murah. Berikut detail rekomendasi hostel Bangkok menurutku, aku jabarin 1. MonkeyNap Hostel Bangkok Sumber Gambar koleksi pribadi Google Maps Ini hostel pertama aku pas nyampe di Bangkok. Lokasinya deket dari Terminal Bus Ekkamai. Aku sengaja pilih hostel ini karena lokasinya yang deket sama terminal, biar gampang pas naik bus ke Pattaya. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp booking via Traveloka App. Kelebihannya Banyak banget traveller/backpacker yang ada disini. Enggak sepi deh, kamu bisa ngajak ngobrol banyak orang disini Ruang bersamanya luas banget, jadi ada deretan kursi panjang, tempat tidur-tiduran, enggak sumpek deh pokonya. Akses wi-fi kenceng di kamar dan di ruang bersama Dapur lengkap; kompor, microwave, kulkas, air minum sepuasnya, kopi-milo-teh Pelayanannya baik. Resepsionisnya masih muda gitu sih, jadi kalo ngobrol easy going banget Locker udah sekaligus sama kuncinya, jadi nggak usah bawa-bawa gembok Bersih banget! Kamar luas, bed empuk, dan gak remang-remang! Kamar mandi juga nyaman, banyak banget, dijamin nggak akan rebutan Mau nyuci? Gampang! Ada mesin cuci gratis hahaha Kekurangannya Jaraknya dari transportasi umum BTS lumayan jauh, kalo jalan kayaknya sekitar 800 meter gitu, lumayan bikin capek Akses ke tempatnya kalo malem agak serem, karena masuk jalan kecil gitu Street food sama 7-eleven lumayan agak jauh, kamu harus jalan sekitar 300-600 meter apa yaa.. Yang punya hostel itu kayaknya punya kucing deh, soalnya banyak banget kucing dimana-mana *kucingnya lucu-lucu. Jadi di depan sama di ruang bersamanya itu agak bau khas kucing gitu bukan bau pesing sama beraknya kucing tapi, Hahaha! Toilet udah waterless, pake tisyu shay hikss 2. 18 Coins Hostel Pattaya Sumber Gambar koleksi pribadi Google Maps Hostel di hari kedua dan ketiga aku. Lokasinya ada di Pattaya, udah bukan di Bangkok lagi. Lokasinya ada di tempat-tempat para turis gitu. Sekitaran banyak foodstreet, bar, restoran. Pokonya, daerah deket hostel ini selalu ramai. Jadi sebenernya tempat ini nggak cuman hostel, ada restoran sama hotelnya juga. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp Karena di Pattaya aku nginep buat 2 malam, jadi dikali 2 aja jadi Rp via Traveloka App. Kelebihannya Buat kamu yang suka ketenangan dalam hostel, 18 Coins Hostel pas banget buat kamu! Sepi soalnya. Kamar mandi luas banget, dipisah juga antara washroom sama bathroom Di sekitar banyak halal food banyak tukang kebab sama burger gitu Hostelnya nyatu sama restoran, kamu bisa makan disini tp harganya agak sedikit mahal Lokasinya nggak terpencil, bisa dibilang strategis, dari Pantai Pattaya cuman 2-3 km kalo gak salah Lokasinya juga aman, sampe jam 12 malem masih rame karena disekitar banyak bar, pangkalan ojek, money changer, 7-eleven. Ada rooftop buat jemur baju, cuman nggak ada mesin cuci Wi-fi oke Kekurangannya Pelayanan kurang ramah. Gatau kenapa ngerasa terdiskriminasi aja antara penghuni hostel sama hotel Pelayannya banyak yang nggak bisa Bahasa inggris Kamarnya nggak terlalu luas, tapi not bad sih Nggak dikasih kunci locker, jadi harus bawa kunci gembok sendiri Kamar mandi emang luas dan bersih, cuman panas banget karena nggak di kasih AC, cuman ada kipas angina tapi tetep panas, hiks. Nggak ada ruang khusus dan dapur bersama buat para penghuni hostel Selimut di kamar tipis banget hiks 3. Yellow Mango Hostel Bangkok Sumber Gambar koleksi pribadi Google Maps Hostel yang satu ini, menurut aku yang paling jos dibandingin sama hostel-hostel lainnya yang aku tinggalin! Pelayanannya ramah banget, bersih, dapet yg kamar mandi dalem, nyatu sama toko ice cream, ada rooftop, dan lokasinya bener-bener di lingkungan muslim, jadi kiri-kanan-depan-belakang dari hostel itu semuanya halal food. Harga 1 kamarnya Rp daan aku menginap untuk dua hari di hari ke-4 dan ke-5 aku ada di Bangkok, totalnya jadi Rp via Traveloka App. Kelebihannya Lokasinya strategis, masuk jalan kecil tapi strategis buat kamu yang cari lokasi hostel yang disekitarnya banyak tempat makan, 7-eleven, dan lain-lain Akses dari hostel ke kendaraan umum BTS deket, jalan sekitar 300-400 meter aja udah nyampe Lokasinya banyak muslim, jadi kamu yang cari makanan halal, banyak banget Pelayanan fasih berbahasa inggris dan ramah banget. Ada salah satu yang jagain hostel bisa ngomong Bahasa Indonesia Ruang bersama nggak terlalu besar, tp enak kok, kamu juga bisa pake kursi-meja di toko eskrimnya kalo mau nongkrong hostelnya nyatu sama toko eskrim Bisa pake mesin cuci, tapi bayar 20B sekitar Rp Dapurnya kecil tp bersih dan cukup, ada microwave, termos, ambil air sepuasnya, milo-teh-kopi-snack Kamarnya enak banget gils! Luas-bersih-ada cermin. Di kamar dikasih AC, dikasih kipas angina juga per bed. Kamar mandi kecil tapi cukup, bersih banget dan dikasih sabun Wi-fi Oke Kekurangannya Bednya keras banget kayak batu, agak pegel gitu sih pas tiduran Hostelnya kecil, agak sempit gitu ruang bersama-dapurnya Sekitaran banyak foodstreet sama tukang jualan makanan gitu, jadinya lokasinya memang agak kumuh, tp not bad! Nggak ada kompor, kamu gak bisa masak indomie hiks 4. Monomer Hostel Bangkok Sumber Gambar koleksi pribadi Google Maps Finally, hostel terakhir yang aku tinggalin di Bangkok. Yap! Hari ke-6. Bagus, cuman nggak seenak Yellow Mango Hostel. Tiap kamar kalo nggak salah ada 12 bed gitu, agak banyak. Tema bangunannya agak vintage gitu, jadi agak artsy gimana gitu dehh. Lokasi strategis cuman gak banyak makanan halal disekitar. Harga untuk satu malam? Rp udah sekaligus sama breakfast via Traveloka App. Kelebihannya Ada fasilitas komputer bersama. Jadi kalo kamu nggak bawa laptop dan butuh browsing, kamu bisa pake fasilitasnya Kamar mandi bersih, bathroom sama washroom udah dipisah juga. Kamu juga bakalan dikasih sabun, sampo, dan kondisioner lengkap Bangunannya artsy gitu deh Dapet breakfast gratis! Makan roti sepuasnya, dikasih 4 varian selai juga tuna, stroberi, nanas, jeruk, sama butter Ada ruang TV dan ruang bersama ini pisah ruangan Dapur self service, milo-teh-coklat-kopi siap sedia tinggal seduh. Snack juga ada kue kering, permen. Ada microwave, kulkas, dll lengkap sih Meskipun 1 kamar itu 12 bed, tp kamarnya memanjang dan luas Bednya empuk banget, paling empuk diantara 3 hostel yang aku tinggalin Wifi kenceng banget Deket banget dari transportasi umum BTS. Cuman 200 meter doang kayaknya. Kekurangannya Meskipun lokasinya strategis dari BTS, tapi sayangnya di daerah sekitaran hostel jarang bgt makanan halal. Banyaknya makanan yg mengandung pork gitu. Tapi kalau buat yg bukan muslim sih itu nggak masalah ya eheheh Resepsionisnya agak sedikit jutek, tapi enggak jutek-jutek amat sih Ruang TV sama ruang bersamanya agak sempit Nggak ada mesin cuci, kalo mau laundry itu bayar 1 keranjang Rp cukup mahal sih hiks FAQ Nginep di Hostel Itu Kayak Gimana sih? Seputar pertanyaan netizen tentang nginep di hostel ala backpacker Q Tidurnya nyaman nggak? Kan bareng-bareng tuh sama banyak orang A Nyaman banget, meskipun bareng-bareng, tapi tetep bednya itu sendiri-sendiri. Bednya kayak di dormitory-dormitory kayak biasanya gitu, nyaman buat tidur sendirian. Q Emangnya gak canggung ya sekamar sama banyak orang gitu? A Sama sekali enggak! Ini pertama kalinya aku nginep di hostel yang campur sama orang dari berbagai negara. Pertama aku pikir juga canggung banget. Tapi ternyata rata-rata mereka acuh-acuh aja tuh, nggak peduli satu sama lain. Palingan kalo papasan di kamar ya paling senyum atau say Hi’ aja. Pokonya, acuh banget kal enggak diajak ngobrol. Q Barang-barang gimana, aman? A Karena kita satu kamar dengan banyak orang, udah sepatutnya kita aware sama barang-barang yang kita bawa dong! Tapi, tenang aja, di setiap hostel itu untuk satu orang dikasih locker lengkap dengan kunci yang cukup buat naro koper atau barang bawaan lainnya. Tapi, ada beberapa hostel yang nggak nyediain kunci buat locker. Jadi, buat para backpacker, bawa gembok cadangan itu salah satu hal yang sangat wajib! Q Terus, itu kalo mau mandi, boker, kencing, ngantri gitu? A Jangan bayangin hostel kayak WC umum di mall dek, hahaha. Sama sekali enggak ngantri, bahkan ada beberapa hostel yang menyediakan toilet di dalem kamar. Kalo kemaren hostel yang aku tinggalin di Bangkok itu, wash room sama bathroom itu udah dipisah dan jumlahnya juga banyak banget. Enggak ada antri-antrian, lancar pokonya, mana sedia air panas semua lagi. Q Hostel itu nyediain breakfast nggak sih? A Tergantung, tapi rata-rata iya. Meskipun breakfastnya cuman snack/roti/makanan sederhana banget, tapi ya lumayan buat ngisi perut pagi hari. Nggak hanya breakfast sih, biasanya di hostel itu ada dapur sama ruang bersama, kamu bisa ambil air sepuasnya bikin kopi-milo-teh-coklat, cemilan juga disediain, tinggal ambil! Ada microwave juga, masak juga bisa. Tapi tentunya, setelah kamu pake fasilitas umum itu, wajib banget buat beresin dan cuci piring sendiri. PERTANYAAN LAINNYA, BAKALAN DI UPDATE Aku tekenin buat temen-temen backpacker/traveller yang mungkin ada rasa takut dan canggung nginep di Hostel, buang rasa takut itu! Nginep di hostel lebih baik dibanginkan kamu nginep di Hotel. Kalau kamu nginep di hotel apa-apa bayar dan enggak self service, mau pake fasilitas hotel aja kadang-kadang kena biaya tambahan. Tapi, tentunya pilih hostel yang bagus, jangan yang remang-remang. Tapi, aku bener-bener saranin kalau kamu mau backpacker sendirian atau mungkin berdua-bertiga sama temen, lebih baik nginep di Hostel dibandingin di Penginapan. Kenapa? Karena pengalamannya bakalan lebih asyik dibandingin sama nginep di hotel. Serius! 3. Transportasi di Bangkok – Pattaya – Koh Larn Info dan Biaya Udah pasti beda banget sama di Indonesia, transportasi di Bangkok ini bisa dibilang banyak banget. Gimana nggak banyak, kamu bisa naik bus bus aja masih banyak jenisnya, MRT, BTS, ARL, Taksi, Grab, Boat, songthaew, tuk tuk, dan lain-lain. 1. BTS Bangkok Transit System SkyTrain Namanya BTS, tapi bukan boyband korea loh ya -_-. Pada bisa ngebayangin kan SkyTrain itu kayak gimana? Nah, jadi transportasi yang pertama ini berbasis rel, tapi melayang elevated. Kalo bingung bayanginnya, kayak Subway gitu cuman letaknya di atas aja. Jalur BTS ini dibagi dua jadi Silom Line dan Sukhumvit Line dan terletak di kawasan utama/jantungnya Bangkok banget! Lalu berapa harga tiket BTS di Bangkok sekali jalan? Harganya bisa disebut enggak murah-juga-enggak mahal. Semuanya tergantung dari tujuan kamu pergi, berkisar dari 20B-60B kayaknya. Kalau dikonversi itu Rp sampe Rp Lumayan kan? Untuk rute-rute dan cara-cara membeli tiket BTS, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa hehehe. 2. MRT Metropolitan Rapid Transit Tentu kamu udah nggak asing sama MRT kan ya? Meskipun di Indonesia belum ada, tapi harusnya kamu sedikit tau dong karena sering banget kereta yang satu ini dibahas di film-film atau nongol di TV, hehehe. Sama kayak BTS, bedanya sih cuman letaknya yang ada di bawah tanah. Enaknya lagi, setauku, si MRT ini terintegrasi sama mall di Bangkok gitu. Jadi kan kemaren aku mau naik MRT tuh, eh ternyata jalurnya itu nyambung sama salah satu Mall, jadi bisa sekalian jalan-jalan dulu. Jalur MRT ini nggak sebanyak jalur BTS dan jalurnya enggak bertabrakan sama BTS. Dengan kata lain, daerah-daerah yang dilewatin sama MRT itu tentunya nggak dilewatin BTS. Dan tiket keretanya juga beda antara BTS dan MRT, harus dibeli terpisah. Harganya gimana? Tenang aja, nggak beda jauh sama harga tiket BTS kok, sekitar 20B – 60B sekali jalan. Untuk rute-rute dan cara-cara membeli tiket MRT, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa hehehe. 3. ARL Airport Rail Link Sesuai sama namanya Airport’, pasti kamu juga udah bisa nebak kan ini transportasi apaan. Sama aja kayka MRT dan BTS, cuman bedanya ini khusus buat menuju ke Bandara. Cuman, sayangnya hanya Suvarnabhumi International Airport aja yang udah terintegrasi sama ARL ini. Jadi, kalo kamu mau pergi ke bandar udara Don Muaeng, tentu aja kamu nggak bisa pake ARL ini. Airport Rail Link udah terintegrasi sama MRT dan BTS juga. Kamu pengen pake ARL tapi tujuanmu bukan ke airport? Tentu aja bisa, karena ARL ini nggak langsung berhenti di Airport kok. Berhubung kemarin itu aku nggak sempet nyobain naik ARL, aku nggak tau berapa biaya atau harga tiket untuk ARL sekali jalan. Tapi, kayaknya nggak beda jauh deh sama BTS dan MRT, paling ya 20B – 60B sekali jalan. Untuk rute-rute dan cara-cara membeli tiket ARL, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa hehehe. 4. Bus Nah kalo ini, mirip-mirip sama kayak di Jakarta deh. Yup, naik bus! Gils banyak banget sih emang jenis-jenis bus di Bangkok. Dari mulai bus eksekutif sampe bus yang udah karatan nggak pake AC juga ada. Karena banyak banget rute dari bus di Bangkok, sumpah aku sampe bingung mau naik bus yang mana. Soalnya kalo ngikutin google maps dan si maps tersebut rekomendasiin naek bus, aku tetep gak tau itu bus yang harus aku naikin itu yang mana. Seeediiiih… Sempet nanya sih rute-rute bus ke temen yang kuliah di Bangkok, katanya suruh pake aplikasi android/ios Viabus sama Moovit. Cuman aku terlalu males aja, jadinya enggak memahamin rute bus di Bangkok ini. Tapi, setauku, bus kota ini bisa kamu naikin di titik point/titik kumpul yang ada papan rambu dengan gambar bus stop’ aja. Yang dimaksud disini bus kota ya, bukan bus antar kota di Thailand. Aku sebenernya sempet naik bus, tapi itupun bus A1 yang beroprasi dari Bandara Don Mueang ke Mochit BTS Station, harganya murah banget, cuman 30B, sekitar Rp kalau dibikin rupiah. 5. Boat Chao Phraya / Chao Phraya Express Ini nih, salah satu transportasi unik yang nggak semua negara punya. Boat Chao Phraya Express. Chao Phraya adalah nama sungai yang letaknya ada ada di jantung Kota Bangkok. Sungai ini ngelewatin beberapa tempat ikonik dan wajib kamu kunjungin kayak The Grand Palace, Wat Arun, Icon Siam, dan lain-lain. Untuk naik boat ini, kamu bisa membeli tiket di dermaga. Harganya murah banget asli, sekali jalan mau jauh mau dekat sama aja sekitar 20B – 25B kalo milih boat yang warna oranye, bukan yang tourist boat. Kalau kamu cuman nyebrang aja, biayanya cuman 5B atau Rp doang! Sayangnya, transportasi umum ini cukup memakan banyak waktu. Kenapa? Karena terkadang nunguin boatnya itu agak lama. Terus lagi, di jalannya kerasa bgt ini boat leleeeet banget apa itu cuman perasaan aja ya? Hahaha. Wajar aja sih, murah banget. Untuk rute-rute dan cara-cara membeli tiket Chao Phraya Express, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa hehehe. 6. Songthaew Songthaew ini kalo di Indonesia kayak angkot lah, cuman kalo angkot kan tertutup ya, kalo ini kayak mobil bak gitu terbuka di belakang, terus pada duduk deh dibelakang. Selama di Bangkok, aku nggak nemuin si Songthaew ini. Aku banyak nemuin Songthaew ini di Pattaya dan di Koh Larn, bahkan di kedua tempat itu, Songthaew menjadi alat transportasi umum yang utama bagi para turis. Aku kurang tau harganya gimana, cuman pas aku naik Songthaew di Koh Larn, itu harganya mahal banget! Sekali jalan bisa dipatok 40-60B, padahal jaraknya juga nggak jauh-jauh banget. 7. Tuk Tuk Namanya unyu sih, Tuk Tuk’, bentuknya tapi biasa aja kok, hahaha. Tuk-tuk ini kalo di Indonesia mirip kayak bemo, cuman kalo bemo kan tertutup, kalo si Tuk Tuk ini terbuka dan lebih luas. Satu Tuk Tuk ini kayaknya bisa masuk sampe 3 – 4 orang deh. Aku nggak sempet buat naik Tuk Tuk, karena banyak referensi yang nyebutin kalo harganya bisa mahal banget apalagi buat para wisatawan yang datang. 8. Grab Ternyata, di Bangkok juga ada Grab loh! Dibanding kamu naik Tuk Tuk atau Songthaew, aku lebih menyarankan kamu naik grab car atau grab ride. Cara pakenya juga sama aja kayak aplikasi grab di Indonesia kok. Harganya? Ya lumayan, enggak mahal-enggak murah. Beda dikit lah sama naik BTS atau MRT, paling cuman beda 10-20B aja. Kalau udah kepepet dan cape jalan, aku saranin kamu buat pake grab ride. 9. Ojek Di Bangkok juga banyak ojek gak tau namanya apa, pokonya mirip ojek! Biasanya mereka pake rompi oranye gitu. Yang udah pernah liat flm Thailand ATM Crack Error pasti familiar sama ojek pake rompi warna oranye gitu itu film shootingnya kan di Pattaya, eheheh. Cuman, siap-siap aja dipalak uang dengan jumlah banyak kalo kamu naik ojek pangkalan. Ya nggak beda jauh sama di Indonesia, harganya sadis padahal deket banget. Jadi, aku nggak saranin kamu pake ojek ini. 10. Line Man Line Man adalah aplikasi sejenis grab gitu, cuman dia punyanya Line ituloh aplikasi chat yang biasa kita pake. Kamu tinggal download aplikasinya, terus kamu bisa order taxi disana. Sayangnya si Line Man ini nggak nyediain fasilitas antar jemput pake motor. Kalau dibandingin sama grab, harganya mahalan pake Line Man sih. 11. Rental Motor dan Mobil Untuk transportasi yang terakhir ini, tentunya harganya mahal dan instan banget. Rental mobil bisa kamu pilih kalau kamu memang berlibur dengan banyak orang. Tapi, karena Bangkok sama aja kayak Jakarta sama macetnya, aku bener-bener nggak menyarankan sewa mobil atau motor di Bangkok, karena bisa kejebak macet dan pengalamannya jadi nggak asik. Saranku, kalau kamu mau sewa motor atau mobil, itu di kota-kota wisata selain Bangkok aja; kayak Pattaya, Chiang Mai, Hua Hin, dan lain-lain. Biayanya lebih murah dan lebih usefull banget. Kemaren aku sempet sewa motor di Pattaya untuk 2 hari, dan biaya bisa keteken banget dibanding aku naik Songthaew buat explore beberapa tempat wisata disana. Segitu sih transportasi di Bangkok yang aku tau. Pilih transportasi yang terjangkau dan murah tentunya! Kalau kamu punya stamina yang kuat dan bernafas kuda, apa salahnya buat jalan kaki kalo jarak ke tempat tujuan kurang dari 1 km atau sekitar 1 km? Iya sih cape, tapi kan ngirit dan olahraga juga! Hahaha 12. Fery Alat transportasi ini sangat krusial kalo kamu mau pergi ke Koh Larn dari Pattaya. Kamu bisa naik Fery atau Boat Pribadi buat nyampe di Koh Larn/Coral Island. Kalo kamu mau cari yang murah, naik Fery adalah pilihan terbaik! Ferynya juga udah dilengkapin sama pelampung yang tiap orang wajib pake kok. Aman pokoknya. 4. Itinerary Sebelum kamu berangkat ke Thailand atau kemanapun, wajib-musti-harus bikin daftar perjalanan yang mencakup perkiraan akomodasi, transportasi, destinasi tempat wisata, dan lain-lain. Kalau kamu males buat bikin, kamu bisa cari beberapa itinerary di internet, terus kamu edit sesuka hati. Nggak usah serius-serius amat, secara kasaran aja. Gunanya itinerary itu apa? Tentunya biar kamu ada tujuan, ada arah, daaaan gak bingung mau kemana! Inget, kalo travelling itu, setiap waktu berharga banget loh, kan sayang kalo kamu kelamaan searching-searching destinasi wisata padahal udah nyampe sana. Bisa buang-buang waktu banget. Ini itinerary Bangkok – Pattaya – Koh Larn yang aku bikin secara kasar sebelum berangkat Kamu bisa download itinerary nya disini yaaa, aku siapin dalam bentuk excel Itinerary Bangkok – Pattaya – Koh Larn Need more info? Kamu bisa email aku di mendyaramdhiani Itu diatas tadi itinerary yang memang aku bikin sebelum pergi backpacker ke Bangkok. Aku cari-cari info sebanyak-banyaknya lewat beberapa travel blogger, vlogger, dan nanya-nanya orang Indonesia yang kuliah disana juga. Kebanyakan jadwal destinasi wisata yang aku susun itu nggak beda jauh kok sama kenyataan. Tapi emang ada beberapa tempat yang nggak sesuai ekspektasi. Tapi, itinerary itu bener-bener sangat memudahkan banget. Perkiraan harga yang ada di itinerary itu, itu aku juga hasil searching, dan ternyata, kenyataannya aku ngabisin uang jauh dibawah ekspektasi! Hehehe, hemat bingits. Kalau kamu udah tau dan bikin jadwal tiap harinya rencana kemana aja tempat wisata atau kegiatan yang bakal kamu lakuin, karena sekarang ini banyak banget aplikasi pesen tiket gitu, mendingan kamu pesen dari jauh-jauhari. Misal nih, kamu mau nonton Cabaret Show di Bangkok, nah, aku saranin sih pesen tiket langsung pake aplikasi contoh klook, traveloka, dll. Kenapa? karena kalau on the spot, harganya bisa 2x lipat lebih mahal! Kalau pake aplikasi, kamu bisa dapetin ragam promo. bukan promosi, tp sesuai dengan pengalamanku hehehe. Buat informasi budget, nanti aku tulis di artikel selanjutnya yak secara lengkap! 5. Barang – Barang Bawaan Seorang backpacker pasti identik dengan tas ransel atau tas carrier, tapi buat perjalanan aku kali ini, aku lebih milih bawa koper. Kenapa? Karena kalo ransel aku takutnya baju-baju kusut, harus ditumpuk, berat, agak ribet, dan barang-barang nggak rapi aja gitu. Jadi, kemaren aku bawa 1 koper ukuran sedang-kecil malahan dan 1 tas ransel kecil. Simpel banget kan? Cuman yang bikin koper juga agak ribet, kamu harus dorong-dorong itu koper pas belom check in hotel. Barang-barang yang aku bawa sih nggak ribet-ribet banget. Baju aku cuman bawa 4 atasan dan 3 bawahan 1 dipake, itupun yang tipis-tipis, nggak ada yg berat banget, eh ada deng celana jeans, hehehe. Kalo kekurangan baju? Ntar beli aja di Bangkok, cari yang murah-murah sekalian dijadiin oleh-oleh. Belinya jangan di mall-mall gitu, beli aja di pasar2 oleh2 doang. Karena aku nginep di hostel, aku juga bisa nyuci baju sendiri dongg. Jangan lupa bawa daleman secukupnya, jangan sampe kekurangan kalo barang yang satu ini! Alat mandi, kalau nggak mau ribet, masukin ke travel bottle set yang biasa dijual di toko-toko aksesoris kayak miniso, dll. Macbook aku taro di tas ransel biar gampang dibawa kemana-mana. Jangan lupa beli gembok kecil, dua buah juga cukup. Kalo masalah barang pribadi, itu ya gimana masing-masing orang sih ya, pastinya kamu juga udah bisa milah-milah barang apa aja yang musti kamu bawa kan? Saranku….. jangan banyak bawa barang ribet-ribet gitu deh, nanti kamu malah nyesel koper penuh tp barang-barang nggak kepake semua. Jangan lupa bawa barang-barang yang cukup krusial kayak charger, powerbank, tempat minum ini penting kalo menemukan toilet yang waterless, jadi bisa ngambil air d wastafel buat cebok, hehehehe. Nah, itu tadi beberapa tips backpacker ke Thailand Bangkok – Pattaya – Koh Larn, Ide Backpacker ke Thailand Sumber Gambar koleksi pribadi. Akhirnya saya bisa backpacker ke bangkok sendirian dengan lama durasi 7 hari 6 malam 😀 Aku berencana pergi ke Thailand, khususnya Bangkok dan Pattaya di akhir November 2018 dan berangkat di tanggal 5 – 11 januari 2019 7 hari 6 malam/ 7D6N. Sebenernya, niat aku liburan ke Thailand itu udah ada dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi, berhubung temen-temen kalo diajak itu banyak alesannya dan tentunya agak ribet nyamain waktu libur sama mereka. Akhirnya, aku mutusin buat backpacker sendirian ke Thailand. Jadi, gimana rasanya backpacker sendirian ke Thailand? Rasanya? AMAZING! Niatnya, cuman 3-4 hari aja. Tapi setelah tanya ke temen-temen yang udah pernah backpacker kesana, mereka nyaranin minimal 5 hari. Karena aku berencana pergi ke Pattaya selain ke Bangkok, yaudah deh, fix seminggu aja. Sebelumnya, aku juga nonton beberapa travel vlogger di youtube. Salah satunya, travel vlogger Reza Alfath yang kebetulan temen sekolah SMP, jadi gampang banget ditanyain, nanya-nanya dia via tlp, konsultasi, dan minta tips-tips gitu. Selain itu, aku juga nyari-nyari info orang Indonesia yang kuliah/tinggal disana buat ditanyain, SKSD dikit boleh laaah, hehehe. Daaaaan itu beneran sangat membantu banget! Yang asalnya buta gatau apa-apa, akhirnya jadi tau dan ada gambaran. Nggak lupa juga aku searching tips-tips backpacker ke Thailand di mbah gugel dan forum-forum backpacker lainnya. Cerita Trip Solo Backpacker ke Thailand sesuai pengalamanku, bakalan aku post di artikel selanjutnya. Keep Update 😀 Baca Juga Backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Hari ke 1
Yangakan dikembangkan sampai 72 Rai atau setara 11,52 Hektar. Posisi GPS 13.713019,100.5077147 Untuk Backpacker, petunjuk menuju ke Asiatique paling mudah dengan naik BTS Silom Line kemudian turun di stasiun Saphan Taksin. Turun dari BTS silahkan jalan kaki menuju Pier Saphan Taksin ditepi sungai Chao Phraya.
Sawadikaaapp! Its been a loooooong time! Akibat kesibukan kuliah dan kerjaan yang menjadi-jadi, udah lama banget aku nggak update perjalanan backpacker Bangkok-Pattaya-Koh Larn yang tempo hari aku janjiin di artikel sebelumnya. Pada artikel sebelumnya, aku udah kasih tau beberapa hal yang penting mengenai backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Tips, itinerary, budget, sekarang aku bakalan infoin perjalanan aku selama di Thailand lebih detail. Backpacker ke Bangkok Hari-1 Sabtu, 5 Januari 2019 aku berangkat dari Soekarno Hatta International Airport CGK ke Don Mueang International Airport DMK via AirAsia tepatnya jam PM dan nyampe di Bangkok sekitar jam PM. Hasil jepretan nungguin di Bandara Soekano Hatta 😀 Beruntungnya, waktu di Jakarta WIB ternyata nggak ada perbedaan sama waktu di Bangkok, jadi begitu tiba, aku nggak usah repot-repot ngubah waktu di jam tangan untuk menyesuaikan dengan Bangkok. Perjalanan di pesawat cukup lama juga, asli! Gabut banget sendirian selama kurang lebih 4 jam, dan nggak bawa makanan apapun. Mau beli cuman sayang duit harganya 60-100K-an untuk makanan berat padahal makanannya kalo di warteg cuman 20rban -__-. Jadi, aku saranin nih, kalo kamu pake maskapai AirAsia dan berencana buat pesen makanan di kabin, mendingan pre-order di webnya aja, itu bisa ngehemat duitmu sampe 50% karena harga pre-order itu jauh lebih murah. Dan sayangnya, kemaren aku nggak kepikiran sama hal itu. Hasilnya kelaparan di kabin dan selama perjalanan main Helix Jump d hp kagak tamat-tamat syedihhh! Nyampe di Bandara Don Mueang International Airport DMK Kegabutan yang hampir permanen tadi, akhirnya terbalaskan dengan pengumuman pilot kalo bentar lagi pesawatnya bakalan mendarat di Bandara Don Mueang International Airport DMK. Langsung tuh, aku buka hp dan jepret-jepret pemandangan yang bisa dilihat dari kaca pesawat awan, rumah, pepohonan, dan lain-lain. Nggak lama, pramugari juga bakalan ngasih departure card dari imigrasi Thailand yang harus segera kita isi. Pemandangan dari pesawat Sialnya aku bener-bener nggak bawa pulpen, jadinya aku nggak bisa ngisi di pesawat. Yaudah, nunggu mendarat lah ya, dan aku pun minjem pulpen ke mbak-mbak yg ada di booth money changer gitu dideket pemeriksaan dokumen-dokumen kedatangan di bandara. Jadi buat kamu yang mau backpacker ke Bangkok, aku saranin buat bawa pulpen yak, buat ngisi departure cardnya, daripada rempong harus minjem ke orang lain. Ini nih, departure card yang wajib kamu isi pas nyampe bandara Thailand Tap tap tap.. kelar tuh semua proses pengecekkan imigrasi bandara sekitar jam 6 lebih ini lumayan ngantri ya, karena waktu itu banyak pendatang juga. Terus apa aja yang aku lakuin selama di Bandara? Of course aku mau beli kartu SIM 4G, biar bisa update dan jadiin hp buat navigasi selama disana. Karena aku orangnya prepare,jadi sebelumnya aku udah beli kartu SIM via Klook download aja aplikasi klook di hp. Harga kartu sim Thailand nya bisa lebih murah, untuk paket data unlimited selama 10 hari di Bangkok, aku cuman kena biaya Rp aja. Kalau kamu beli on the spot disana? Bisa nyampe Rp an lebih, beda jauh kan? Hal pertama yang aku lakuin adalah cari Booth Klook supaya aku bisa dapetin itu SIM Card. Sayangnya, setiap aku tanya pake bahasa Inggris ke beberapa staff bandara yang ada disana, mereka nggak ngerti, dan nggak jelas gitu ngasih taunya. Mereka kasih tau pake Bahasa isyarat cuman nunjuk-nunjuk aja tapi nggak jelas kemana! Kzl! Narsis dikit di tulisan Thailand, tp karena aku sendiri, eh ngga keliatan Mon maap yak! Ada security yang ngasih tau, dia cuman bilang Over There’ dan nunjuk-nunjuk ke arah mana kaga tau dan gajelas banget -___-. Aku udah bulak-balik sana sini buat nyari Booth nya, tapi ngga ada terus, kaki gempor woy! Nggak lama, ada bapak-bapak yang megang kertas bertuliskan Klook, langsung aja tuh aku datengin orangnya, dan nanyain dimana aku bisa ambil SIM Card 4G yang udah dipesan lewat aplikasi. Seperti biasa kayak staff-staff lain, bapaknya ngasih nunjuk-nunjuk ke booth SIM Card, tanpa ngmg sepatah katapun, fix, Bahasa isyarat lagi! Tapi untungnya bapaknya baik, dia mau anter aku ke booh tersebut. Ah elah! Pantesan aja sampe kapanpun nggak bakal ketauan itu boothnya. Jadi tuh tempat ambil SIM Card nya memang nggak ada tulisan Klook’, jadi ambilnya d booth DTAC salah satu provider SIM Card d Thailand, kalo d Indonesia kayak telkomsel, indosat, dll gitu. Prosedurnya gampang ngantri-kasih liat bukti booking di klook-udah deh. Ini nih kartu sim DTAC yang aku beli! Akhirnya dengan perjuangan selama sejam demi SIM Card yang sangat amat penting, selesai juga aku muter-muter di Bandara, sampe kaki gempor banget dan sedikit kzl sama staf-staf sana. But, its ok! Perjalanan baru aja mau dimulai! Harus senyum heheheh. Dari Bandara Don Mueang DMK menuju Hostel Jadi, sebagaimana artikel sebelumnya, aku pernah infoin mengenai transportasi di bandara. Karena aku lagi hemat duit, transportasi bus adalah pilihan yang paling tepat. Keluar dari bandara, aku langsung cari penanda pemberhentian bus yang bertulisan A1, dan aku langsung naik itu bus. Kenapa bus A1? Karena rute bus itu, bakalan nganter kamu ke Stasiun BTS Mo Chit. Awas jangan sampe salah naik bus! Ini nih suasana busnya, inget, pilih bus A1 ya! Busnya adem-bersih-wangi! Karena aku naik ke bus tersebut pas kebetulan lagi kosong, untungnya aku kebagian tempat duduk disana. Karena mungkin muka ku oriental yak, mirip-mirip sama orang Thailand secara muka org Indonesia ama Thailand kan gak beda jauh banget, si kondektur ngasihin tiket, nagih duit, dan ngomong pake Bahasa Thailand -____-. Dengan spontan aku jawab pake Bahasa inggris I can’t speak Thai’. Untungnya kondekturnya langsung paham dan nagih duit sebesar 30B sekitar Rp yang nantinya dituker dengan tiket bus yang super mini kayak perangko! Perangko lebih gede sih, ini mini banget wkwkw. Penampakan tiket bus A1 yang super kecil <3 Imyuuts! Jarak dari Don Mueang ke BTS Mo Chit itu nggak terlalu jauh, makan waktu perjalanan sekitar 30 menit sampe 1 jam tergantung tingkat kemacetan di Bangkok juga. BTS Mo Chit ke Monkey Nap Hostel Akhirnya tiba di BTS Mo Chit 😀 Akhirnya setelah perjalanan di bus yang tiketnya mini banget, aku nyampe juga di BTS Mo Chit. Finally menghirup udara segar negeri Transgender ini! Sekilas pemandangannya mirip-mirip di Jakarta, udaranya panas padahal udah malem juga, dan begitu aku turun, ada beberapa abang-abang yang jual makanan street food. Berniat untuk makan di hostel aja, akhirnya aku mengabaikan abang-abang yang nawarin makanan itu. This is the first time aku naik BTS di Bangkok! bingung juga dan deg-degan, takut salah rute dan malah kesasar wkwkw. Setauku, ada dua cara untuk kamu membeli tiket/kartu BTS, Gimana cara beli tiket BTS di Bangkok? Yuks cek! 1. Self service pake mesin Penampakan pecahan uang Baht receh dan mbak-mbak yang dimintain tolong buat beli tiket Jadi tuh, disetiap stasiun BTS, bakalan ada mesin yang kayak ATM gitu, kamu bisa self serfice untuk beli tiket yang berupa koin untuk menggunakan BTS nya sendiri. Cuman sayangnya, mesin itu setelah aku coba untuk pake, ngga provide dalam Bahasa Inggris. Dan lagi, kamu harus punya uang Baht receh/koin buat nuker sama tiket BTS nya. Kelebihan beli tiket pake cara ini adalah kamu nggak usah ngantri. 2. Ngantri di loket Antrian di loket BTS coy! Selain mesin, tentunya ada loket pembelian tiket. Ngantri bentar, terus sebutin tujuan kamu mau ke stasiun mana, ngasih duit, tunggu kembalian kalau ada, dan kamu bakalan dikasih tiket berupa kartu gitu untuk naik BTS. Pas aku nyampe di dekat loket stasiun BTS, ngantrinya amit-amit -__-. Akhirnya aku berencana buat pake mesin tiket biar praktis. Eh ternyata, itu mesin nggak bisa di setting versi Bahasa Inggris, malah pake Bahasa Thailand lengkap dengan tulisannya yang kayak aksara Jawa. Karena udah stuck depan itu mesin, akhirnya aku minta tolong sama mbak-mbak yang lewat, buat pesenin tiket ke Phrom Phong BTS dari Mo Chit BTS seharga 44B Sekitar Rp Syukurlah mbak-mbaknya mau bantuin, hehehe meskipun ngomongnya pake Bahasa isyarat lagi karena dia nggak bisa Bahasa Inggris. Tiket bts Bangkok. Cara makenya? sama aja kayak make Trans Jakarta kok, tinggal masukin doang. Jadi tuh lokasi hostelku di daerah Phrom Phong, nggak jauh dari Ekkamai Terminal. Kenapa aku pilih disana? Karena aku berencana untuk pergi ke Pattaya pake bus, dan salah satu rute termurah untuk menuju ke Pattaya adalah naik bus di Ekkamai. Itulah sebabnya aku milih hostel disini. Suasana BTS di malem hari sekitar jam setengah 8an malem penuh banget! Kebagian duduk aja udah alhamdulillah. Perjalanan dari BTS Mo Chit ke Phrom Phong kurang lebih sekitar 20-30 menit kali ya, cepet kok, nggak kerasa. Mencari MonkeyNap Hostel Setelah perjalanan panjang, akhirnya nyampe juga di BTS Phrom Phong. Beda atmosfer lagi sama di Mo Chit, pas keluar BTS Phrom Phong ini, langsung disambut dengan beberapa mall yang lumayan gede. Terpampang tulisan Sephora’ yang gede abis, jadi pengen shopping meronta-ronta dalem hati. Tapi sayangnya pikiran dan hati kecil menolak kalo mall kayak gini mah, di Jakarta juga banyak’ Wkwkwkwk. Bermodalkan google maps, akhirnya aku jalan kaki buat nyari si hostel yang katanya recommended ini. Yap, MonkeyNap Hostel. Jalan dari Phrom Phong BTS cukup jauh, lumayan capek banget bawa-bawa koper. Lokasi hostel ini nggak dipinggir jalan, masuk ke beberapa gang lagi kayaknya gang nya cukup buat 2 mobil aja. Dan setelah capek-bete karena jalan ke hostel dirasa nggak nyampe-nyampe, nggak lama ada plang tinggi bergambarkan monyet sesuai gambar hostel itu yang aku liat di Traveloka. Akhirnyaa.. nyampe juga! First impression tentang hostelnya? Amazing dan kesan pertama aja udah bikin seneng. Kenapa? Social environmentnya joss, banyak banget backpacker yang lagi nongkrong di depan hostel atau di common spacenya. Common spacenya luas dan bersih. Untuk aku yang selalu bawa kerjaan kemana-mana of course aku butuh working space untuk kerja hostel ini rekomendasi banget! Yang punya hostel miara kucing kayaknya, ada banyak kucing-kucing ras imut kayak angora gitu didalem hostel, gemeess!! Free coffee + mineral water, dan ada dapur bersama Ada laundry self service Nilai plus aja nih, resepsionisnya ganteng! Masih muda dan Bahasa Inggrisnya lancar bet. Thanks God akhirnya nggak ngomong Bahasa isyarat lagi! Setelah check in dan naro uang deposit untuk jaminan kunci, akhirnya aku dianter sama koko koko ganteng itu ke dormitory room yang udah aku booking khusus cewek loh ya!. Kamarnya gimana? Not bad at all! Cukup membuat tidurku nyenyak waktu itu, kamarnya luas, lockernya dikasih gembok sendiri, dan bersih. Kangen hostel inI! Monkey Nap Hostel Fyuh, akhirnya aku beristirahat-mandi-dan cari makan. WC hostelnya gimana? Bersih gaes! Wash room sama bathroom dipisah kok! Cuman minusnya, ini hostel udah waterless, siap-siap aja yang nggak biasa boker pake tisyu, selamat menikmati! Hahahaha Terus, makan malamnya dimana ya? Bingung juga karena hostel ini nggak terlalu dekat dengan beberapa spot kuliner, ada pun cuman 7-eleven. Eh ada deh kayak kompleks makanan kayak kaki lima gitu, di gang-gang deket hostel, cuman lingkungannya nyeremin, banyak tempat panti pijat plus plus Akika kan jadi takut tuh! Fix nggak makan disana! Pilihan terakhir adalah nyari makanan di 7-eleven sambil beli keperluan travelling lainnya tisyu-detergen, dan lain-lain. Di 7-eleven ini aku cuman ngabisin duit 66B sekitar Rp Sebelum belanja di 7-eleven, aku sempat ngajak ngobrol petugas security untuk nanya dimana street food terdekat. Tapi sayangnya itu petugas security nggak bisa Bahasa Inggris. Udah disodorin google translate dengan fitur voice juga bapaknya kaga ngerti, malah pas aku sodorin hp, dia kira angkat telfon, dan malah Halo.. Halo…’ pake hpku nyangka kalo ada telfon wkwkw. Jadi dia nggak tau ngomong apa deh gajelas banget, dan sumpah aku nyesel nanyanya, karena malah jadi menyusahkan diriku sendiri, wkwkw. Nggak mau ribet, akhirnya aku menyudahi percakapanku dengan petugas itu, nggak lupa aku ajakin dia buat selfie dulu! Kenang-kenangan cuy! ini nih abang kocak! Yes, belanja udah-makan udah-jalan jalan malemnya- juga udah cukup! Akhirnya aku cus balik ke Hostel dan beristirahat. Budget Backpacker ke Bangkok Hari 1 SIM Card Rp Shuttle Bus A1 30B Rp BTS Mo Chit – BTS Phrom Phong 44B Rp Belanja di 7-Eleven 66B Rp TOTAL = Rp Mahal? Murah? Itu tergantung presepsi setiap orang tentunya, hehehe. Cerita dan Perjalanan hari pertama aku tutup dulu! Stay tune ya untuk hari berikutnya 😀 Nah, kurang lebih kayak gitu pengalaman hari pertama aku berkelana ketika backpacker ke Bangkok. Untuk Hari ke-2 dan ke-3. Tunggu updatean selanjutnya yak! Ngerjain skripsweet dulu. Eheheheh.
Taksidari Bandara ke Pattaya 1680 THB: 630,000: Minum Kelapa Muda 2 buah 200 THB: 75,000: Makan malam di Pattaya 500 THB: 187,500: Total: 1,143,500 : Biaya per orang Jkt - Sing - Bangkok - Pattaya: Jenis Biaya: Harga : Sewa Kendaraan City Tour Pattaya + Back to Bangkok 1600 THB: 600,000: Tip kepada Hotel Porter 100 THB: 37,500: Floating
Ditulis oleh ImmaSiapa yang ingin berlibur ke negeri Gajah Putih Thailand? Kamu yang sedang membaca artikel ini pasti salah satu diantaranya, bukan? Ya! Selain Singapura dan Malaysia, Thailand merupakan negara di ASEAN yang juga menjadi destinasi wisata incaran para wisatawan asal Indonesia. Ada apa sih di Thailand? Jawabannya semuanya ada, mulai dari wisata pantai, wisata kuil, wisata belanja, dan yang tidak kalah tersohor adalah wisata kulinernya. Bahkan, berkunjung ke Thailand tidak akan cukup hanya sekali saja karena wilayah yang layak disinggahi pun cukup banyak seperti Bangkok, Phuket, Pattaya, Phi-Phi Island, Krabi dan masih banyak lagi. Alasan lain kenapa kamu harus datang ke sini adalah karena biaya liburan yang cukup terjangkau. Bisa dibilang budget liburan ke Thailand hampir sama dengan budget liburan ke Malaysia, namun lebih hemat jika dibandingkan dengan biaya liburan ke Singapura. Lantas, berapakah budget yang dibutuhkan untuk menghabiskan waktu liburan di Thailand ala backpacker? Berikut ulasan lengkapnya ala Keluyuran. 1. Tiket Pesawat Kebanyakan first timer mendarat di Bangkok, baru kemudian mengeksplor daerah-daerah lain seperti pattaya, phuket, dan lain-lain. Di Bangkok sendiri ada dua bandara yang melayani penerbangan internasional yaitu Bandara Suvarnabhumi dan Don Mueang. Bedanya apa? Bandara Suvarnabhumi dikhususkan untuk keberangkatan dan kedatangan maskapai full service, sedangkan bandara Don Mueang diperuntukkan khusus untuk para maskapai low budget. Nah, sampai sini sudah diputuskan akan mendarat di bandara mana? Harga tiket pesawat normal tujuan Bangkok berkisar antara 2 hingga 3 jutaan untuk maskapai LCC Low Cost Carrier dan sekitar 3 hingga 5 jutaan untuk airline full service. Jika kamu rajin berburu tiket promo dan kebetulan beruntung, kamu bisa mendapatkan harga murah di kisaran 1,5 jutaan atau bahkan lebih murah dari itu. Kebanyakan harga promo super murah memang dijual oleh maskapai LCC seperti Air Asia, Thai Lion, ataupun Scoot. Harga tersebut dengan asumsi tanpa bagasi dan hanya kabin sebesar 7kg. Jadi sebagai gambaran siapkan dana sekitar 1,5 hingga 2 juta rupiah untuk tiket pesawat. 2. Penginapan Jangan terkejut karena harga penginapan di Bangkok dan daerah Thailand lainnya ramah sekali di kantong. Untuk hostel backpacker dengan kriteria dormitory dan kamar mandi bersama tanpa sarapan, ratenya mulai dari Rp 100 ribuan saja. Meskipun murah namun jangan dulu underestimate karena di hostel-hostel di Bangkok cukup nyaman dan bersih. Jika ingin yang lebih nyaman dan lebih privacy, kamu bisa menginap di hotel dengan kisaran harga Rp 350 ribuan per malam. Dan jika ingin lebih hemat lagi, kamu bisa mengajak teman untuk sharing cost dan menginap di hotel bersama. Cukup ekonomis, bukan? Jadi, sebagai acuan sebaiknya kamu rata-ratakan biaya menginap sebesar Rp 200 ribu untuk satu malam. 3. Makan Bersyukur karena harga makanan di Thailand termasuk murah-murah dan tidak berkali-kali lipat harganya seperti halnya di Singapura. Kisaran sekali makan di Thailand adalah 50 - 200 baht tergantung dimana kamu membeli makanan tersebut. Untuk jajanan atau makanan di kedai kaki lima, kamu cukup merogoh kocek 50 - 100 baht saja atau sekitar 15 sampai 40 ribu rupiah. Sedangkan untuk makan di restoran atau makanan cepat saji di mall-mall besar, siapkan budget sekitar 150 hingga 200 baht atau masih kurang dari Rp 100 ribuan. Tentunya jumlah tersebut tergantung pada berapa banyak menu dan porsi yang kamu pesan. Semakin banyak, pasti akan semakin mahal bukan? Sebagai perkiraan, untuk sekali makan dengan paket menu yang terdiri makanan berat, minum dan dessert atau jajanan, siapkan alokasi dana sebesar 100 ribu rupiah. Dengan harga tersebut sudah cukup mewah untuk backpacker di Thailand. Jika ingin lebih hemat dana sebetulnya bisa, yang sulit adalah menahan hasrat untuk tidak jajan. Maka, kita pukul rata saja untuk biaya makan satu hari adalah sebesar Rp 200 ribu. Di Thailand jajanan dan makanannya murah-murah dan enak-enak. Tampilannya pun menggugah selera mulai dari buah-buahan yang segar dan besar, street food seperti ayam goreng, seafood tusuk, dessert mango sticky rice, hingga ke makanan seperti tom yum, seakan tidak ada habisnya bicara tentang kuliner Thailand. Jadi sayang sekali jika sudah jauh-jauh kesini tapi tidak mencicipi semua kuliner lezatnya. 4. Transportasi Ada banyak jenis transportasi di Thailand yang siap mengantar wisatawan menjelajah negara ini. Namun yang paling populer dan ekonomis adalah bus, perahu, dan juga BTS.
Dansetelah itu langsung melesat ke Bandara Soetta, memakan waktu sekitar 45 menit dengan kondisi jalan bisa dibilang ramai tapi cukup lancar di beberapa titik. *Saran saya & juga info dari pak sopirnya ; kalau mau pesan jemputan begini jika bisa dibuat sejam setelah jadwal kedatangan, misal jadwal sampainya jam 02.00 pesan jemputannya untuk
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat melihat ada tiket Lion Air Jakarta-Bangkok dijual seharga 400 ribuan, saya tak pikir panjang lagi untuk membelinya. Tiket itu untuk keberangkatan 6 bulan kemudian. Lalu saya mengecek tiket Bangkok-Jakarta 5-7 hari setelah keberangkatan, harganya sekitar 800 ribuan. Saya pikir masih agak mahal, jadi saya tunda dulu pembelian tiket balik ke Jakarta. Beberapa hari kemudian, saya mengecek lagi. Aduh, harganya malah sudah mencapai 1 juta. Akhirnya saya putuskan untuk membeli tiket seharga 1 juta itu daripada semakin mahal di kemudian selama kurang lebih 6 bulan akhirnya tiba. Tiket yang sudah saya beli jauh-jauh hari sempat mengalami beberapa kali perubahan jadwal dari pihak maskapai. Untungnya perubahan tidak berbeda jauh dengan jadwal semula. Rencananya, saya akan berada di Thailand selama 6 hari 5 malam dengan tujuanBangkok – Pattaya – Ayutthaya. Untuk akomodasi, saya sudah booking sebulan sebelumnya. Awalnya saya mencoba booking di dan Jenis penginapan yang ditawarkan ternyata tidak banyak, terutama untuk kelas budget hostel, berbeda jauh dengan situs Agoda yang menawarkan banyak pilihan. Seperti trip sebelumnya, saya kembali memesan di penginapan yang ditawarkan sebanyak di Agoda, tanpa kartu kredit, dan harganya tidak jauh beda dengan memesan langsung di Agoda. Akomodasi kali ini, saya memilih penginapan di daerah Silom, tepatnya di The Urban Age. Saya booking di dormitory room yang diisi 6 penghuni. Total tarifnya sekitar 450 ribu rupiah untuk 5 malam, non breakfast. Murah bukan? Ya iyalah, namanya juga hostel kelas backpacker. Saya memilih daerah Silom karena letaknya yang strategis di tengah kota, pusat keramaian, dan yang terutama karena dilalui jalur BTS Skytrain dan MRT. Namun bagi yang ke Bangkok bersama anak kecil, Silom tidak dianjurkan, karena daerah ini adalah red light-nya Bangkok. Sama halnya dengan daerah Sukhumvit yang merupakan pusat hiburan malam di Bangkok. Area yang paling populer bagi backpacker di Bangkok adalah Khaosan Road, disanalah berkumpul para backpacker dari seluruh dunia. Banyak hostel murah di kawasan ini, sekaligus sebagai pusat perbelanjaan yang menawarkan aneka macam barang. Untuk yang datang bersama keluarga, menurut saya area ini juga kurang cocok, karena suasananya terlalu berisik. Selain itu Khaosan Road tidak dilewati jalur BTS ataupun MRT, jadi akses ke kawasan ini hanya menggunakan bus, taxi, ataupun tuktuk. Menginap di daerah Siam mungkin lebih cocok bagi yang datang bersama utama berpergian ke Bangkok, -yang tidak ditemui di Singapura dan Kuala Lumpur-, adalah soal bahasa. Banyak yang bilang jika sebagian besar orang Thailand tidak bisa berbahasa Inggris. Jangankan bicara bahasa Inggris, sebagian bahkan tidak bisa membaca huruf abjad biasa, karena mereka sehari-hari menggunakan huruf Thai. Sebagai antisipasi, saya menuliskan beberapa kosakata penting di kertas, lengkap dengan terjemahan menggunakan tulisan huruf Thai. Diantaranya adalah kata “no pork”, juga lokasi-lokasi tujuan wisata yang sekiranya agak sulit dicari, sehingga saya cukup menunjukkan tulisan itu kepada orang yang ditanya. Beberapa kalimat penting dalam bahasa Thai juga saya pelajari, seperti “sawatdee krab” halo dan “khop khun krab” terima kasih. Masyarakat Thailand akan lebih senang apabila berbicara dengan orang asing yang berusaha berbicara dengan bahasa mereka. Lucu juga, saya berusaha mengucapkan kata-kata dalam bahasa Thai namun masih menggunakan logat Jawa yang kental. Bodohnya saya, kata-kata penting dalam bahasa Thai yang sudah saya tulis dalam huruf Thai, akhirnya malah lupa saya print. Saya baru ingat saat sudah tiba di bandara. Duh! Satu lagi yang menjadi kendala di Thailand adalah soal makanan bagi mereka yang muslim. Dimana-mana selalu ada menu prak-prok prak-prok alias menu babi. Tapi jangan khawatir, selalu akan ada jalan untuk setiap permasalahan. Setidaknya saya membawa roti cukup banyak dari Jakarta untuk antisipasi kelaparan namun dalam keadaan sulit mencari makanan membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan backpacker ke Thailand, saya pun menyusun itenary. Enam hari hanya untuk di Bangkok saya rasa terlalu lama. Saya pun memasukkan Pattaya dan Ayutthaya sebagai destinasi lain karena jaraknya dekat dengan Bangkok. Phuket ataupun Chiang Mai tidak saya masukkan dalam daftar karena bakal memakan banyak waktu jika harus ditempuh lewat jalur darat. Itenary yang susun juga mencakup estimasi biaya, total sekitar 6000 Baht. Biaya ini tentu saja di luar biaya tiket pesawat dan penginapan. Sebagai amannya, saya menyiapkan 9000 Baht untuk 6 hari di Thailand. Saat saya menukar rupiah ke baht, nilai tukarnya sedang tidak bagus, mencapai 390 rupiah per baht. Jangan mencoba untuk menukar rupiah saat di Thailand. Tidak setiap money changer menerima rupiah, dan kalaupun ada, hanya dihargai nol koma nol nol sekian baht untuk satu 1Pesawat yang saya tumpangi landing di bandara DMK, Bangkok sekitar jam 11 siang. Sebenarnya saya lebih ingin pesawat landing di bandara Suvarnabhumi karena ingin melihat langsung bandara kebanggaan warga Thailand tersebut. Namun karena Lion Air sudah memindahkan operasionalnya di bandara DMK bersama Air Asia, ya apa boleh buat. Terminal kedatangannya biasa saja, suasananya hampir sama dengan bandara Cengkareng, namun masih kalah megah dengan Changi ataupun KLIA. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya berniat mencari makan dulu di bandara. Karena cukup lapar, saya ingin makan nasi. Kendala yang saya khawatirkan langsung terjadi di awal kedatangan, yaitu sulit menemukan menu selain prak-prok prak-prok. Akhirnya saya ketemu juga dengan nasi kotak, menunya nasi goreng + ayam + telur rebus. Pada sendokan pertama, saya merasakan ada yang aneh dengan nasinya. Rasanya tidak nyaman di lidah, dan saya memutuskan untuk tidak doyan. Saya malah curiga masih ada unsur prak-prok prak-prok di nasi goreng ini. Apalagi akhirnya saya tahu jika di tempat saya membeli nasi goreng ini juga menyediakan menu lain yang mengandung prak-prok prak-prok. Nasi itu pun saya buang, dan saya makan roti saja yang dibawa dari bandara DMK, saya melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus bertuliskan A1. Shuttle bus ini menghubungkan DMK dengan stasiun BTS, tepatnya di stasiun BTS Mo Chit. Tarifnya 30 Baht, waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Kesan pertama saya tentang Bangkok, suasananya kurang lebih sama dengan Jakarta ataupun Kuala Lumpur, baik dari jalan tol yang saya lalui ataupun bangunan-bangunan di saya tiba di stasiun BTS Mo Chit. Banyak turis asing yang juga turun disini. Dan ini adalah pengalaman pertama saya naik BTS di Bangkok. Selalu ada perasaan deg-degan tiap pertama kali akan menggunakan mesin tiket dimanapun itu. BTS di Bangkok cukup sederhana karena hanya mempunyai dua jalur, yakni Silom Line dan Sukhumvit Line, dengan stasiun BTS Siam sebagai stasiun pertukaran. Jalur MRT lebih sederhana lagi karena hanya mempunyai 1 jalur, dengan stasiun MRT Silom dan stasiun MRT Sukhumvit sebagai stasiun penghubung antara jalur MRT dan BTS. Ditambah dengan satu jalur Airport Line yang menghubungkan bandara Suvarnabhumi dengan stasiun BTS Phaya Thai dan stasiun MRT Phetchaburi, sistem perkeretaapian di Bangkok secara umum terlihat simpel. Selengkapnya mengenai transportasi di Bangkok bisa dilihat di Mesin tiket otomatis BTS hanya menerima uang koin pecahan 1, 5, dan 10 Baht. Jika tidak memiliki uang koin, kita bisa menukarnya di tempat penukaran yang ada di tiap stasiun. Tarifnya bervariasi tergantung jarak, dari 15 Baht hingga lebih dari 50 Baht. Setiap mesin tiket dilengkapi dengan peta jalur BTS yang menginformasikan berapa jumlah uang yang harus kita bayar. Tinggal lihat kemana stasiun tujuan, di sebelah tulisan stasiun ada informasi angka yang harus dibayar. Lalu kita tekan angka yang dipilih, masukkan koin, lalu keluarlah kartu BTS dan uang kembalian kalau ada. Alhamdulillah percobaan pertama saya hari ini lancar tidak ada masalah. Kartu tersebut kemudian dimasukkan ke lubang di sebelah gate, lalu ambil kembali, dan gate akan terbuka. Begitu pun saat keluar stasiun, tinggal masukkan kartu ke lubang sebelah gate, namun tidak perlu mengambilnya kembali. Bila ingin melihat tata caranya secara lebih jelas dan detail, bisa disearch di youtube, disitu diperlihatkan secara lengkap langkah-langkahnya. BTS bersama MRT adalah solusi utama yang dikembangkan di Bangkok untuk mengatasi kemacetan. Perbedaannya, jika lintasan BTS ada di atas jalan raya, lintasan MRT berada di bawah tanah. Kabarnya, lalu-lintas di Bangkok sama macetnya dengan Jakarta. Kalau sekilas saya melihatnya, memang macet sih, namun tidak separah Jakarta. BTS yang saya naiki ini nyaman dan cepat, tidak perlu waktu tunggu yang lama. Tujuan saya adalah ke stasiun BTS Siam karena hari ini akan mengunjungi Museum Madame Tussauds di Siam Discovery. Kawasan Siam sendiri dikenal sebagai pusat perbelanjaan utama di Bangkok, karena disinilah berdiri mall-mall besar. Dari stasiun BTS Siam sudah terlihat gedung-gedung pusat perbelanjaan seperti Siam Paragon, Siam Discovery, MBK, dan sebagainya. Sebenarnya agak repot jika mengunjungi objek sambil membawa tas ransel besar dikarenakan saya belum check in. Apa boleh buat, waktu mesti dimanfaatkan secara optimal, dan kebetulan Siam Discovery ini letaknya searah menuju penginapan saya di Silom. [caption id="attachment_362965" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Paragon"][/caption] [caption id="attachment_362966" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Discovery 1"] 142028078011880846 [/caption] [caption id="attachment_362967" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Discovery 2"] 142028105013348059 [/caption]Museum Madame Tussauds terletak di lantai 6 Siam Discovery. Untuk mallnya sendiri, tidaklah berbeda dengan mall-mall di Jakarta. Harga tiket masuknya 800 Baht. Saya mendapat diskon 10% sehingga hanya membayar 720 Baht. Saya sendiri tidak tahu dapat diskon dalam rangka apa. Yang sempat saya baca, diskon diberikan kepada mereka yang memesan secara online, lalu datang saat museum baru buka ataupun mau tutup. Saya sengaja tidak memanfaatkan fasilitas ini karena berarti membuat itenary yang sudah saya susun menjadi tidak Madame Tussauds di Bangkok adalah yang ke 10 dunia. Dan katanya, adalah museum pertama yang patung-patung lilinnya boleh disentuh ataupun dipeluk. Di dekat pintu masuk, ada patung Leonardo Di Caprio yang menyambut. Walau saya belum pernah melihat aslinya, tapi menurut saya patungnya sangat mirip dengan aslinya. Detail-detailnya terlihat sangat diperhatikan. Mudah-mudahan patung-patung lainnya yang ada di dalam museum juga sama bagusnya. [caption id="attachment_362968" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Leonardo di Caprio"] 1420281572912610433 [/caption]Patung lilin pertama yang bisa dilihat di dalam museum adalah patung raja dan ratu Thailand. Memang, dari sekitar 70 patung yang ada disini, 30% adalah tokoh-tokoh penting di Thailand. Sementara sisanya adalah para negarawan, artis, atlet, tokoh film, ataupun ilmuwan dari seluruh dunia. Setelah patung raja Thailand, yang kemudian terlihat adalah patung Bapak Soekarno, presiden pertama RI. Sebagai orang Indonesia, saya cukup bangga Bapak Soekarno ditempatkan di barisan paling depan setelah raja Thailand. Patung negarawan lain yang ada disini antara lain Mahathir Muhammad dan Mahatma Gandhi. Dari kalangan artis ada Brad Pitt dan Angelina Jolie. Dari atlet ada David Beckham dan Tiger Wood. Patung Albert Einstein mewakili kalangan ilmuwan. Sementara tokoh filmnya ada Doraemon dan Wolverine. Semua patungnya menurut saya menarik dan dibuat detail. Para pengunjung pun beramai-ramai berfoto dengan tokoh idolanya masing-masing. Di sejumlah patung, ada petugas yang memberi jasa fotografi kepada pengunjung. Dan sahabat terbaik saya selama di museum tentu saja adalah tongsis saya. Thanks God. Kehadiran tongsis membuat single traveler seperti saya menjadi tak mati gaya di tengah keramaian. Walau hanya bisa bergaya terbatas itu-itu saja, menurut saya sudah lebih dari cukup. Setidaknya tidak perlu repot mencari orang yang bersedia memfoto saya. Foto favorit saya hari itu adalah ketika saya berfoto dengan Doraemon. Hehehe. [caption id="attachment_362969" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Bp. Soekarno"] 14202817352005557887 [/caption] [caption id="attachment_362970" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Lady Diana"] 14202818482142632687 [/caption] [caption id="attachment_362971" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin David Beckham"] 142028200484848230 [/caption] [caption id="attachment_362972" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Mario Maureer"] 14202821151535279949 [/caption]Puas berkeliling museum, perut saya menjadi lapar karena dari pagi sampai sesore ini belum makan nasi. Yang ada di otak saya, saya ingin makan masakan Indonesia di MBK. Salah satu referensi tempat makan halal yang saya dapat adalah di restoran Djimbaran di MBK lantai 5. Stasiun BTS terdekat menuju ke MBK adalah stasiun BTS National Stadium yang hanya berjarak 1 stasiun dari stasiun BTS Siam. Dari stasiun BTS National Stadium ada jembatan penghubung menuju ke MBK lantai 2. Saya tinggal naik beberapa escalator lagi untuk mencapai tujuan. Hari ini agenda tunggal saya ke MBK hanyalah untuk makan saja, tidak ada yang lain. Aktifitas mengeksplore MBK lebih dalam sudah saya jadwalkan untuk beberapa hari ke depan. Restoran Djimbaran terletak di dalam food court The 5th Food Avenue bersama dengan sejumlah restoran lain. Saya langsung menuju ke tujuan tanpa melihat restoran-restoran lain. Harga makanan di restoran Djimbaran minimal sekitar 150 Baht. Aduh, harga ini jauh diatas anggaran yang sudah saya tetapkan untuk sekali makan, yaitu antara 30-50 Baht. Ok, mungkin karena ini di dalam mall, sementara saya menggunakan standard makan di pinggiran jalan. Gak papa lah, toh saya sudah menganggarkan 3000 Baht untuk biaya tak terduga. Saya pun memesan nasi goreng udang seharga 160 Baht, plus jus kiwi seharga 80 Baht. Belum apa-apa sudah banyak pengeluaran di hari pertama ini. Saya bisa bilang, makanan disini enak dan memuaskan. [caption id="attachment_362973" align="aligncenter" width="300" caption="MBK"] 14202822421852127192 [/caption]Selesai makan, saya langsung bertolak ke penginapan di kawasan Silom. Kawasan Silom bisa dicapai dengan naik BTS dari stasiun BTS National Stadium, turun di stasiun BTS Saladaeng. Dari stasiun BTS Saladaeng, saya berjalan kaki mencari penginapan saya di Silom 6. Kawasan Silom adalah kawasan yang sangat ramai, sebagai pusat perkantoran, perbelanjaan, sekaligus pusat hiburan malam di Bangkok. Tak sulit menemukan The Urban Age yang merupakan nama hostel saya. Dari luar, hostelnya terlihat kecil sebagaimana layaknya hostel-hostel backpacker pada umumnya. Setelah check in, saya diantar petugasnya menuju ke kamar. Betapa terkejutnya saya karena ternyata kamar saya di lantai 6. Cukup capek juga berjalan naik tangga sampai lantai 6 sambil menggendong ransel yang masih penuh. Tapi setidaknya saya tidak sampai ngos-ngosan seperti mbak-mbak petugas hostel yang mengantar saya. [caption id="attachment_362974" align="aligncenter" width="300" caption="The Urban Age"] 1420282464930677516 [/caption]Beberapa informasi penting terkait kamar hotel saya tanyakan kepada petugasnya. Kamar mandi bersama ada di lantai 5, yang berarti saya mesti turun naik 1 lantai untuk ke kamar mandi. Wifi tidak tersedia sampai ke lantai 6, jadi saya mesti turun ke lantai dasar untuk bisa main internet. Oke sip. Lampu kamarnya hanya satu lampu neon besar, tidak ada lampu kecil untuk masing-masing kasur seperti halnya kamar-kamar dorm di Singapura. Begitu pun dengan colokan listrik, terpusat jadi satu di dekat pintu, sehingga agak menyusahkan saya yang mendapat kasur di dipan atas karena mesti naik turun untuk sekedar mengecharge hp. Ketika saya mencoba menyalakan AC ternyata tidak bisa, petugasnya bilang jika AC memang dimatikan dari jam 11 siang sampai jam 5 sore. Hah? Baru kali ini saya mendapati aturan hostel yang seperti itu. Padahal sekarang belum jam 5, dan saya ingin beristirahat ngadem karena perjalanan cukup melelahkan dari pagi. Akhirnya saya beristirahat dengan hanya memakai celana pendek dan pintu kamar setengah terbuka. Esok hari perjalanan akan Lihat Travel Story Selengkapnya
BeliTiket Promo dari Jauh-Jauh Hari. Nah, inilah tips yang harus diperhatikan oleh semua backpacker. Jika ingin menghemat biaya berlibur ke Bangkok, Anda harus berhasil mendapatkan tiket murah. Dalam satu tahun, beberapa maskapai penerbangan besar selalu memberikan promo tiket murah untuk keberangkatan ke beberapa negara, termasuk Thailand.
Kamu mau backpacker ke Bangkok dan Pattaya cuman bingung masalah budget? Bingung masalah itinerary, transportasi, tips, dan hal-hal lainnya? Nggak usah bingung, kalau kamu emang beneran niat mau pergi backpacker dengan budget yang minim, tentu aja bisa!Khusus buat kamu para backpacker, traveler, dan siapapun yang baca bog ini. Disini aku bakalan cerita tentang pengalaman backpacker ke Thailand, khususnya ke Bangkok dan Pattaya selengkap Juga Backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Hari ke 1Harus Mulai dari Mana ya?Sumber Gambar harus mulai dari mana ya? Pasti banyak orang bingung mau mulai dari mana buat bisa travelling ke luar negeri tanpa jasa travel. Jadi, apa aja sih yang musti kamu siapin sebelumnya?Mon maap nih, bukannya menggurui, ini tips dari aku pribadi sesuai pengalaman, hal-hal yang musti-wajib-harus kamu siapin dari jauh-jauhari adalaaaaah1. Tiket pesawat PP cari yang promo2. Hostel/hotel/penginapan dan sejenisnya3. Transportasi di tempat tujuan pake apa?4. Itenerary kasaran aja5. Barang-barang yang krusial harus dibawa siapin koper, carrier,dllSesimpel itu…..Lanjut aja detailnya aku jelasin disini1. Tiket Pesawat ke BangkokSumber koleksi pribadiUntuk tiket pesawat, kamu bisa cari tiketnya dimana aja, sekarang kan udah banyak juga aplikasi-aplikasi travel yang nyediain tiket pesawat. Tentunya, cari yang promo! Jangan maksain beli tiket yang mahal-mahal atau pas harganya normal!Penerbangan paling murah ke Bangkok itu, setauku pake maskapai Thai Lion Air, sekali jalan harganya Rp sampai Rp nggak sampai sejuta. Kalau pake AirAsia, harganya sekitar Rp an kali ya. Kalau pake Garuda, tentunya lebih mahal lagi. Kamu bisa searching buat info udah tau rata-rata harga tiketnya segitu, buat selanjutnya, target kamu adalaaaah cari tiket promo yang harganya lebih rendah! Kamu bisa cari di beberapa aplikasi travel, promo credit card, debit card, dan aku mau pake promo traveloka PayLater, kemaren aku dapet promo 50% untuk semua rute pesawat dan hotel. Tapi, aku dapet informasi harga tiket AirAsia yang lebih murah di beberapa jasa penjual tiket promo di beli tiket di Instagram chat via Line – transfer – dan hari itu juga aku udah dapet Booking Code nya dengan harga Rp buat PP ke Bangkok Don Mueang International Airport. Lumayan murah kan?Airport di BangkokJadi Bangkok itu punya dua bandar udara/airport Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi Suvarnabhumi International Airport dan Bandar Udara Internasional Don Mueang Don Mueang International Airport. Bedanya apa? Setauku, perbedaanya1. Jarak dan tempat yang berbedaJarak kedua bandara ini nggak deketan, alias jauh! Tapi, buat nyampe ke pusat kota Bangkok, jarak dari kedua bandara ini nggak begitu berbeda Transportasi ke pusat kota BangkokSuvarnabhumi International Airport terintergrasi sama ARL Airport Rail Link sejenis MRT cuman khusus di airport, yang mana buat nyampe ke pusat kota Bangkok, kamu bisa pake ARL ini dengan waktu sekitar 30 kalau di Don Mueang International Airport gimana? Memang nggak terintegrasi sama ARL, tapi kamu bisa naik bus kok disana. Hmm, gampangnya sekelas bus damri deh kalo di CGK Soekarno Hatta International Airport.Ribet dong pake bus? Sama sekali enggak! Aman banget dan busnya nyaman. Durasinya tentu bergantung sama kemacetan, ya sekitar 30-90 menit Rute penerbanganSetauku juga, Suvarnabhumi ngehandle semua rute penerbangan internasional. Sedangkan, Dong Mueang ngehandle internasional dan juga domestik. Maskapai yang mahal-mahal dari Indonesia juga landingnya di Suvarnabhumi, dimana yang kelas menengah kayak Lion, AirAsia itu landing di Don mungkin kalau di Yogyakarta itu mirip Stasiun Tugu sama Stasiun Lempuyangan mungkin ya. Penginapan/Hotel/Hostel di Bangkok dan PattayaKarena aku berlibur ala backpacker ke Bangkok dan Pattaya, udah harus-musti-wajib kalau cari penginapan/hotel/hostel yang murah bingits! Eits, perlu diingat murah banget belum tentu itu penginapan abal-abal dan jelek ya!Karena aku sendirian, aku lebih milih buat nginep di Hostel. Kenapa? Pertama, karena harganya murah dan lokasinya kebanyakan strategis; kedua, biar bisa berbaur sama backpacker dari berbagai negara lumayan skill Bahasa inggris meningkat; ketiga, biar ada dapur bersama/mesin cuci bersama jadi bisa self service disana kalo mau masak dan nyuci.Jadi, dalam waktu 7D6N backpacker ke Bangkok dan Pattaya ini, aku booking 4 hostel yang aku booking satu bulan sebelum. Saran aku, cari hostel jauh-jauh hari ya, biar harganya lebih murah. Berikut detail rekomendasi hostel Bangkok menurutku, aku jabarin1. MonkeyNap Hostel BangkokSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsIni hostel pertama aku pas nyampe di Bangkok. Lokasinya deket dari Terminal Bus Ekkamai. Aku sengaja pilih hostel ini karena lokasinya yang deket sama terminal, biar gampang pas naik bus ke Pattaya. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp booking via Traveloka banget traveller/backpacker yang ada disini. Enggak sepi deh, kamu bisa ngajak ngobrol banyak orang disiniRuang bersamanya luas banget, jadi ada deretan kursi panjang, tempat tidur-tiduran, enggak sumpek deh wi-fi kenceng di kamar dan di ruang bersamaDapur lengkap; kompor, microwave, kulkas, air minum sepuasnya, kopi-milo-tehPelayanannya baik. Resepsionisnya masih muda gitu sih, jadi kalo ngobrol easy going bangetLocker udah sekaligus sama kuncinya, jadi nggak usah bawa-bawa gembokBersih banget! Kamar luas, bed empuk, dan gak remang-remang!Kamar mandi juga nyaman, banyak banget, dijamin nggak akan rebutanMau nyuci? Gampang! Ada mesin cuci gratis hahahaKekurangannyaJaraknya dari transportasi umum BTS lumayan jauh, kalo jalan kayaknya sekitar 800 meter gitu, lumayan bikin capekAkses ke tempatnya kalo malem agak serem, karena masuk jalan kecil gituStreet food sama 7-eleven lumayan agak jauh, kamu harus jalan sekitar 300-600 meter apa yaa..Yang punya hostel itu kayaknya punya kucing deh, soalnya banyak banget kucing dimana-mana *kucingnya lucu-lucu. Jadi di depan sama di ruang bersamanya itu agak bau khas kucing gitu bukan bau pesing sama beraknya kucing tapi, Hahaha!Toilet udah waterless, pake tisyu shay hikss2. 18 Coins Hostel PattayaSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsHostel di hari kedua dan ketiga aku. Lokasinya ada di Pattaya, udah bukan di Bangkok lagi. Lokasinya ada di tempat-tempat para turis gitu. Sekitaran banyak foodstreet, bar, restoran. Pokonya, daerah deket hostel ini selalu sebenernya tempat ini nggak cuman hostel, ada restoran sama hotelnya juga. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp Karena di Pattaya aku nginep buat 2 malam, jadi dikali 2 aja jadi Rp via Traveloka kamu yang suka ketenangan dalam hostel, 18 Coins Hostel pas banget buat kamu! Sepi mandi luas banget, dipisah juga antara washroom sama bathroomDi sekitar banyak halal food banyak tukang kebab sama burger gituHostelnya nyatu sama restoran, kamu bisa makan disini tp harganya agak sedikit mahalLokasinya nggak terpencil, bisa dibilang strategis, dari Pantai Pattaya cuman 2-3 km kalo gak salahLokasinya juga aman, sampe jam 12 malem masih rame karena disekitar banyak bar, pangkalan ojek, money changer, rooftop buat jemur baju, cuman nggak ada mesin cuciWi-fi okeKekurangannyaPelayanan kurang ramah. Gatau kenapa ngerasa terdiskriminasi aja antara penghuni hostel sama hotelPelayannya banyak yang nggak bisa Bahasa inggrisKamarnya nggak terlalu luas, tapi not bad sihNggak dikasih kunci locker, jadi harus bawa kunci gembok sendiriKamar mandi emang luas dan bersih, cuman panas banget karena nggak di kasih AC, cuman ada kipas angina tapi tetep panas, ada ruang khusus dan dapur bersama buat para penghuni hostelSelimut di kamar tipis banget hiks3. Yellow Mango Hostel BangkokSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsHostel yang satu ini, menurut aku yang paling jos dibandingin sama hostel-hostel lainnya yang aku tinggalin! Pelayanannya ramah banget, bersih, dapet yg kamar mandi dalem, nyatu sama toko ice cream, ada rooftop, dan lokasinya bener-bener di lingkungan muslim, jadi kiri-kanan-depan-belakang dari hostel itu semuanya halal 1 kamarnya Rp daan aku menginap untuk dua hari di hari ke-4 dan ke-5 aku ada di Bangkok, totalnya jadi Rp via Traveloka strategis, masuk jalan kecil tapi strategis buat kamu yang cari lokasi hostel yang disekitarnya banyak tempat makan, 7-eleven, dan lain-lainAkses dari hostel ke kendaraan umum BTS deket, jalan sekitar 300-400 meter aja udah nyampeLokasinya banyak muslim, jadi kamu yang cari makanan halal, banyak bangetPelayanan fasih berbahasa inggris dan ramah banget. Ada salah satu yang jagain hostel bisa ngomong Bahasa IndonesiaRuang bersama nggak terlalu besar, tp enak kok, kamu juga bisa pake kursi-meja di toko eskrimnya kalo mau nongkrong hostelnya nyatu sama toko eskrimBisa pake mesin cuci, tapi bayar 20B sekitar Rp kecil tp bersih dan cukup, ada microwave, termos, ambil air sepuasnya, milo-teh-kopi-snackKamarnya enak banget gils! Luas-bersih-ada cermin. Di kamar dikasih AC, dikasih kipas angina juga per mandi kecil tapi cukup, bersih banget dan dikasih sabunWi-fi OkeKekurangannyaBednya keras banget kayak batu, agak pegel gitu sih pas tiduranHostelnya kecil, agak sempit gitu ruang bersama-dapurnyaSekitaran banyak foodstreet sama tukang jualan makanan gitu, jadinya lokasinya memang agak kumuh, tp not bad!Nggak ada kompor, kamu gak bisa masak indomie hiks4. Monomer Hostel BangkokSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsFinally, hostel terakhir yang aku tinggalin di Bangkok. Yap! Hari ke-6. Bagus, cuman nggak seenak Yellow Mango Hostel. Tiap kamar kalo nggak salah ada 12 bed gitu, agak banyak. Tema bangunannya agak vintage gitu, jadi agak artsy gimana gitu dehh. Lokasi strategis cuman gak banyak makanan halal disekitar. Harga untuk satu malam? Rp udah sekaligus sama breakfast via Traveloka fasilitas komputer bersama. Jadi kalo kamu nggak bawa laptop dan butuh browsing, kamu bisa pake fasilitasnyaKamar mandi bersih, bathroom sama washroom udah dipisah juga. Kamu juga bakalan dikasih sabun, sampo, dan kondisioner lengkapBangunannya artsy gitu dehDapet breakfast gratis! Makan roti sepuasnya, dikasih 4 varian selai juga tuna, stroberi, nanas, jeruk, sama butterAda ruang TV dan ruang bersama ini pisah ruanganDapur self service, milo-teh-coklat-kopi siap sedia tinggal seduh. Snack juga ada kue kering, permen. Ada microwave, kulkas, dll lengkap sihMeskipun 1 kamar itu 12 bed, tp kamarnya memanjang dan luasBednya empuk banget, paling empuk diantara 3 hostel yang aku tinggalinWifi kenceng bangetDeket banget dari transportasi umum BTS. Cuman 200 meter doang lokasinya strategis dari BTS, tapi sayangnya di daerah sekitaran hostel jarang bgt makanan halal. Banyaknya makanan yg mengandung pork gitu. Tapi kalau buat yg bukan muslim sih itu nggak masalah ya ehehehResepsionisnya agak sedikit jutek, tapi enggak jutek-jutek amat sihRuang TV sama ruang bersamanya agak sempitNggak ada mesin cuci, kalo mau laundry itu bayar 1 keranjang Rp cukup mahal sih hiksFAQ Nginep di Hostel Itu Kayak Gimana sih?Seputar pertanyaan netizen tentang nginep di hostel ala backpackerQ Tidurnya nyaman nggak? Kan bareng-bareng tuh sama banyak orangA Nyaman banget, meskipun bareng-bareng, tapi tetep bednya itu sendiri-sendiri. Bednya kayak di dormitory-dormitory kayak biasanya gitu, nyaman buat tidur Emangnya gak canggung ya sekamar sama banyak orang gitu?A Sama sekali enggak! Ini pertama kalinya aku nginep di hostel yang campur sama orang dari berbagai negara. Pertama aku pikir juga canggung banget. Tapi ternyata rata-rata mereka acuh-acuh aja tuh, nggak peduli satu sama lain. Palingan kalo papasan di kamar ya paling senyum atau say Hi’ aja. Pokonya, acuh banget kal enggak diajak Barang-barang gimana, aman?A Karena kita satu kamar dengan banyak orang, udah sepatutnya kita aware sama barang-barang yang kita bawa dong! Tapi, tenang aja, di setiap hostel itu untuk satu orang dikasih locker lengkap dengan kunci yang cukup buat naro koper atau barang bawaan lainnya. Tapi, ada beberapa hostel yang nggak nyediain kunci buat locker. Jadi, buat para backpacker, bawa gembok cadangan itu salah satu hal yang sangat wajib!Q Terus, itu kalo mau mandi, boker, kencing, ngantri gitu?A Jangan bayangin hostel kayak WC umum di mall dek, hahaha. Sama sekali enggak ngantri, bahkan ada beberapa hostel yang menyediakan toilet di dalem kamar. Kalo kemaren hostel yang aku tinggalin di Bangkok itu, wash room sama bathroom itu udah dipisah dan jumlahnya juga banyak banget. Enggak ada antri-antrian, lancar pokonya, mana sedia air panas semua Hostel itu nyediain breakfast nggak sih?A Tergantung, tapi rata-rata iya. Meskipun breakfastnya cuman snack/roti/makanan sederhana banget, tapi ya lumayan buat ngisi perut pagi hari. Nggak hanya breakfast sih, biasanya di hostel itu ada dapur sama ruang bersama, kamu bisa ambil air sepuasnya bikin kopi-milo-teh-coklat, cemilan juga disediain, tinggal ambil! Ada microwave juga, masak juga bisa. Tapi tentunya, setelah kamu pake fasilitas umum itu, wajib banget buat beresin dan cuci piring sendiri.PERTANYAAN LAINNYA, BAKALAN DI UPDATEAku tekenin buat temen-temen backpacker/traveller yang mungkin ada rasa takut dan canggung nginep di Hostel, buang rasa takut itu! Nginep di hostel lebih baik dibanginkan kamu nginep di kamu nginep di hotel apa-apa bayar dan enggak self service, mau pake fasilitas hotel aja kadang-kadang kena biaya tambahan. Tapi, tentunya pilih hostel yang bagus, jangan yang aku bener-bener saranin kalau kamu mau backpacker sendirian atau mungkin berdua-bertiga sama temen, lebih baik nginep di Hostel dibandingin di Penginapan. Kenapa? Karena pengalamannya bakalan lebih asyik dibandingin sama nginep di hotel. Serius!3. Transportasi di Bangkok – Pattaya – Koh Larn Info dan BiayaUdah pasti beda banget sama di Indonesia, transportasi di Bangkok ini bisa dibilang banyak banget. Gimana nggak banyak, kamu bisa naik bus bus aja masih banyak jenisnya, MRT, BTS, ARL, Taksi, Grab, Boat, songthaew, tuk tuk, dan BTS Bangkok Transit System SkyTrainNamanya BTS, tapi bukan boyband korea loh ya -_-. Pada bisa ngebayangin kan SkyTrain itu kayak gimana? Nah, jadi transportasi yang pertama ini berbasis rel, tapi melayang elevated. Kalo bingung bayanginnya, kayak Subway gitu cuman letaknya di atas BTS ini dibagi dua jadi Silom Line dan Sukhumvit Line dan terletak di kawasan utama/jantungnya Bangkok banget!Lalu berapa harga tiket BTS di Bangkok sekali jalan? Harganya bisa disebut enggak murah-juga-enggak mahal. Semuanya tergantung dari tujuan kamu pergi, berkisar dari 20B-60B kayaknya. Kalau dikonversi itu Rp sampe Rp Lumayan kan?Untuk rute-rute dan cara-cara membeli tiket BTS, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa MRT Metropolitan Rapid TransitTentu kamu udah nggak asing sama MRT kan ya? Meskipun di Indonesia belum ada, tapi harusnya kamu sedikit tau dong karena sering banget kereta yang satu ini dibahas di film-film atau nongol di TV, hehehe. Sama kayak BTS, bedanya sih cuman letaknya yang ada di bawah lagi, setauku, si MRT ini terintegrasi sama mall di Bangkok gitu. Jadi kan kemaren aku mau naik MRT tuh, eh ternyata jalurnya itu nyambung sama salah satu Mall, jadi bisa sekalian jalan-jalan MRT ini nggak sebanyak jalur BTS dan jalurnya enggak bertabrakan sama BTS. Dengan kata lain, daerah-daerah yang dilewatin sama MRT itu tentunya nggak dilewatin BTS. Dan tiket keretanya juga beda antara BTS dan MRT, harus dibeli gimana? Tenang aja, nggak beda jauh sama harga tiket BTS kok, sekitar 20B – 60B sekali rute-rute dan cara-cara membeli tiket MRT, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa ARL Airport Rail LinkSesuai sama namanya Airport’, pasti kamu juga udah bisa nebak kan ini transportasi apaan. Sama aja kayka MRT dan BTS, cuman bedanya ini khusus buat menuju ke Bandara. Cuman, sayangnya hanya Suvarnabhumi International Airport aja yang udah terintegrasi sama ARL kalo kamu mau pergi ke bandar udara Don Muaeng, tentu aja kamu nggak bisa pake ARL ini. Airport Rail Link udah terintegrasi sama MRT dan BTS juga. Kamu pengen pake ARL tapi tujuanmu bukan ke airport? Tentu aja bisa, karena ARL ini nggak langsung berhenti di Airport kemarin itu aku nggak sempet nyobain naik ARL, aku nggak tau berapa biaya atau harga tiket untuk ARL sekali jalan. Tapi, kayaknya nggak beda jauh deh sama BTS dan MRT, paling ya 20B – 60B sekali rute-rute dan cara-cara membeli tiket ARL, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa BusNah kalo ini, mirip-mirip sama kayak di Jakarta deh. Yup, naik bus! Gils banyak banget sih emang jenis-jenis bus di Bangkok. Dari mulai bus eksekutif sampe bus yang udah karatan nggak pake AC juga banyak banget rute dari bus di Bangkok, sumpah aku sampe bingung mau naik bus yang mana. Soalnya kalo ngikutin google maps dan si maps tersebut rekomendasiin naek bus, aku tetep gak tau itu bus yang harus aku naikin itu yang mana. Seeediiiih…Sempet nanya sih rute-rute bus ke temen yang kuliah di Bangkok, katanya suruh pake aplikasi android/ios Viabus sama Moovit. Cuman aku terlalu males aja, jadinya enggak memahamin rute bus di Bangkok setauku, bus kota ini bisa kamu naikin di titik point/titik kumpul yang ada papan rambu dengan gambar bus stop’ aja. Yang dimaksud disini bus kota ya, bukan bus antar kota di sebenernya sempet naik bus, tapi itupun bus A1 yang beroprasi dari Bandara Don Mueang ke Mochit BTS Station, harganya murah banget, cuman 30B, sekitar Rp kalau dibikin Boat Chao Phraya / Chao Phraya ExpressIni nih, salah satu transportasi unik yang nggak semua negara punya. Boat Chao Phraya Express. Chao Phraya adalah nama sungai yang letaknya ada ada di jantung Kota Bangkok. Sungai ini ngelewatin beberapa tempat ikonik dan wajib kamu kunjungin kayak The Grand Palace, Wat Arun, Icon Siam, dan naik boat ini, kamu bisa membeli tiket di dermaga. Harganya murah banget asli, sekali jalan mau jauh mau dekat sama aja sekitar 20B – 25B kalo milih boat yang warna oranye, bukan yang tourist boat. Kalau kamu cuman nyebrang aja, biayanya cuman 5B atau Rp doang!Sayangnya, transportasi umum ini cukup memakan banyak waktu. Kenapa? Karena terkadang nunguin boatnya itu agak lama. Terus lagi, di jalannya kerasa bgt ini boat leleeeet banget apa itu cuman perasaan aja ya? Hahaha. Wajar aja sih, murah rute-rute dan cara-cara membeli tiket Chao Phraya Express, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa SongthaewSongthaew ini kalo di Indonesia kayak angkot lah, cuman kalo angkot kan tertutup ya, kalo ini kayak mobil bak gitu terbuka di belakang, terus pada duduk deh dibelakang. Selama di Bangkok, aku nggak nemuin si Songthaew banyak nemuin Songthaew ini di Pattaya dan di Koh Larn, bahkan di kedua tempat itu, Songthaew menjadi alat transportasi umum yang utama bagi para turis. Aku kurang tau harganya gimana, cuman pas aku naik Songthaew di Koh Larn, itu harganya mahal banget! Sekali jalan bisa dipatok 40-60B, padahal jaraknya juga nggak jauh-jauh Tuk TukNamanya unyu sih, Tuk Tuk’, bentuknya tapi biasa aja kok, hahaha. Tuk-tuk ini kalo di Indonesia mirip kayak bemo, cuman kalo bemo kan tertutup, kalo si Tuk Tuk ini terbuka dan lebih Tuk Tuk ini kayaknya bisa masuk sampe 3 – 4 orang deh. Aku nggak sempet buat naik Tuk Tuk, karena banyak referensi yang nyebutin kalo harganya bisa mahal banget apalagi buat para wisatawan yang GrabTernyata, di Bangkok juga ada Grab loh! Dibanding kamu naik Tuk Tuk atau Songthaew, aku lebih menyarankan kamu naik grab car atau grab ride. Cara pakenya juga sama aja kayak aplikasi grab di Indonesia Ya lumayan, enggak mahal-enggak murah. Beda dikit lah sama naik BTS atau MRT, paling cuman beda 10-20B aja. Kalau udah kepepet dan cape jalan, aku saranin kamu buat pake grab OjekDi Bangkok juga banyak ojek gak tau namanya apa, pokonya mirip ojek! Biasanya mereka pake rompi oranye gitu. Yang udah pernah liat flm Thailand ATM Crack Error pasti familiar sama ojek pake rompi warna oranye gitu itu film shootingnya kan di Pattaya, eheheh.Cuman, siap-siap aja dipalak uang dengan jumlah banyak kalo kamu naik ojek pangkalan. Ya nggak beda jauh sama di Indonesia, harganya sadis padahal deket banget. Jadi, aku nggak saranin kamu pake ojek Line ManLine Man adalah aplikasi sejenis grab gitu, cuman dia punyanya Line ituloh aplikasi chat yang biasa kita pake. Kamu tinggal download aplikasinya, terus kamu bisa order taxi disana. Sayangnya si Line Man ini nggak nyediain fasilitas antar jemput pake motor. Kalau dibandingin sama grab, harganya mahalan pake Line Man Rental Motor dan MobilUntuk transportasi yang terakhir ini, tentunya harganya mahal dan instan banget. Rental mobil bisa kamu pilih kalau kamu memang berlibur dengan banyak orang. Tapi, karena Bangkok sama aja kayak Jakarta sama macetnya, aku bener-bener nggak menyarankan sewa mobil atau motor di Bangkok, karena bisa kejebak macet dan pengalamannya jadi nggak kalau kamu mau sewa motor atau mobil, itu di kota-kota wisata selain Bangkok aja; kayak Pattaya, Chiang Mai, Hua Hin, dan lain-lain. Biayanya lebih murah dan lebih usefull banget. Kemaren aku sempet sewa motor di Pattaya untuk 2 hari, dan biaya bisa keteken banget dibanding aku naik Songthaew buat explore beberapa tempat wisata sih transportasi di Bangkok yang aku tau. Pilih transportasi yang terjangkau dan murah tentunya! Kalau kamu punya stamina yang kuat dan bernafas kuda, apa salahnya buat jalan kaki kalo jarak ke tempat tujuan kurang dari 1 km atau sekitar 1 km? Iya sih cape, tapi kan ngirit dan olahraga juga! Hahaha12. FeryAlat transportasi ini sangat krusial kalo kamu mau pergi ke Koh Larn dari Pattaya. Kamu bisa naik Fery atau Boat Pribadi buat nyampe di Koh Larn/Coral Island. Kalo kamu mau cari yang murah, naik Fery adalah pilihan terbaik! Ferynya juga udah dilengkapin sama pelampung yang tiap orang wajib pake kok. Aman ItinerarySebelum kamu berangkat ke Thailand atau kemanapun, wajib-musti-harus bikin daftar perjalanan yang mencakup perkiraan akomodasi, transportasi, destinasi tempat wisata, dan lain-lain. Kalau kamu males buat bikin, kamu bisa cari beberapa itinerary di internet, terus kamu edit sesuka usah serius-serius amat, secara kasaran aja. Gunanya itinerary itu apa? Tentunya biar kamu ada tujuan, ada arah, daaaan gak bingung mau kemana! Inget, kalo travelling itu, setiap waktu berharga banget loh, kan sayang kalo kamu kelamaan searching-searching destinasi wisata padahal udah nyampe sana. Bisa buang-buang waktu itinerary Bangkok – Pattaya – Koh Larn yang aku bikin secara kasar sebelum berangkatKamu bisa download itinerary nya disini yaaa, aku siapin dalam bentuk excelItinerary Bangkok – Pattaya – Koh LarnNeed more info? Kamu bisa email aku di mendyaramdhiani diatas tadi itinerary yang memang aku bikin sebelum pergi backpacker ke Bangkok. Aku cari-cari info sebanyak-banyaknya lewat beberapa travel blogger, vlogger, dan nanya-nanya orang Indonesia yang kuliah disana jadwal destinasi wisata yang aku susun itu nggak beda jauh kok sama kenyataan. Tapi emang ada beberapa tempat yang nggak sesuai ekspektasi. Tapi, itinerary itu bener-bener sangat memudahkan banget. Perkiraan harga yang ada di itinerary itu, itu aku juga hasil searching, dan ternyata, kenyataannya aku ngabisin uang jauh dibawah ekspektasi! Hehehe, hemat kamu udah tau dan bikin jadwal tiap harinya rencana kemana aja tempat wisata atau kegiatan yang bakal kamu lakuin, karena sekarang ini banyak banget aplikasi pesen tiket gitu, mendingan kamu pesen dari jauh-jauhari. Misal nih, kamu mau nonton Cabaret Show di Bangkok, nah, aku saranin sih pesen tiket langsung pake aplikasi contoh klook, traveloka, dll.Kenapa? karena kalau on the spot, harganya bisa 2x lipat lebih mahal! Kalau pake aplikasi, kamu bisa dapetin ragam promo. bukan promosi, tp sesuai dengan pengalamanku hehehe. Buat informasi budget, nanti aku tulis di artikel selanjutnya yak secara lengkap!5. Barang – Barang BawaanSeorang backpacker pasti identik dengan tas ransel atau tas carrier, tapi buat perjalanan aku kali ini, aku lebih milih bawa koper. Kenapa? Karena kalo ransel aku takutnya baju-baju kusut, harus ditumpuk, berat, agak ribet, dan barang-barang nggak rapi aja kemaren aku bawa 1 koper ukuran sedang-kecil malahan dan 1 tas ransel kecil. Simpel banget kan? Cuman yang bikin koper juga agak ribet, kamu harus dorong-dorong itu koper pas belom check in yang aku bawa sih nggak ribet-ribet banget. Baju aku cuman bawa 4 atasan dan 3 bawahan 1 dipake, itupun yang tipis-tipis, nggak ada yg berat banget, eh ada deng celana jeans, kekurangan baju? Ntar beli aja di Bangkok, cari yang murah-murah sekalian dijadiin oleh-oleh. Belinya jangan di mall-mall gitu, beli aja di pasar2 oleh2 doang. Karena aku nginep di hostel, aku juga bisa nyuci baju sendiri dongg. Jangan lupa bawa daleman secukupnya, jangan sampe kekurangan kalo barang yang satu ini!Alat mandi, kalau nggak mau ribet, masukin ke travel bottle set yang biasa dijual di toko-toko aksesoris kayak miniso, dll. Macbook aku taro di tas ransel biar gampang dibawa kemana-mana. Jangan lupa beli gembok kecil, dua buah juga masalah barang pribadi, itu ya gimana masing-masing orang sih ya, pastinya kamu juga udah bisa milah-milah barang apa aja yang musti kamu bawa kan? Saranku….. jangan banyak bawa barang ribet-ribet gitu deh, nanti kamu malah nyesel koper penuh tp barang-barang nggak kepake lupa bawa barang-barang yang cukup krusial kayak charger, powerbank, tempat minum ini penting kalo menemukan toilet yang waterless, jadi bisa ngambil air d wastafel buat cebok, hehehehe.Nah, itu tadi beberapa tips backpacker ke Thailand Bangkok – Pattaya – Koh Larn,Ide Backpacker ke Thailand Sumber Gambar koleksi pribadi. Akhirnya saya bisa backpacker ke bangkok sendirian dengan lama durasi 7 hari 6 malam 😀Aku berencana pergi ke Thailand, khususnya Bangkok dan Pattaya di akhir November 2018 dan berangkat di tanggal 5 – 11 januari 2019 7 hari 6 malam/ 7D6N.Sebenernya, niat aku liburan ke Thailand itu udah ada dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi, berhubung temen-temen kalo diajak itu banyak alesannya dan tentunya agak ribet nyamain waktu libur sama mereka. Akhirnya, aku mutusin buat backpacker sendirian ke gimana rasanya backpacker sendirian ke Thailand? Rasanya? AMAZING!Niatnya, cuman 3-4 hari aja. Tapi setelah tanya ke temen-temen yang udah pernah backpacker kesana, mereka nyaranin minimal 5 hari. Karena aku berencana pergi ke Pattaya selain ke Bangkok, yaudah deh, fix seminggu aku juga nonton beberapa travel vlogger di youtube. Salah satunya, travel vlogger Reza Alfath yang kebetulan temen sekolah SMP, jadi gampang banget ditanyain, nanya-nanya dia via tlp, konsultasi, dan minta tips-tips gitu. Selain itu, aku juga nyari-nyari info orang Indonesia yang kuliah/tinggal disana buat ditanyain, SKSD dikit boleh laaah, itu beneran sangat membantu banget! Yang asalnya buta gatau apa-apa, akhirnya jadi tau dan ada gambaran. Nggak lupa juga aku searching tips-tips backpacker ke Thailand di mbah gugel dan forum-forum backpacker Trip Solo Backpacker ke Thailand sesuai pengalamanku, bakalan aku post di artikel selanjutnya. Keep Update 😀Baca Juga Backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Hari ke 1
M6Z3yYM. 227 226 29 224 216 484 245 149 275
backpacker ke bangkok dan pattaya